TRIBUNNEWS.COM, BADUNG – Nama baru muncul dalam kasus penebasan di Jalan Muding Indah, Kelurahan Kerobokan Kaja, Kuta Utara, Badung, Bali.
Hal itu diungkapkan Wakapolres Badung Kompol Sindar Sinaga SP saat merilis kasus tersebut, Senin (4/11/2019).
Kompol Sindar Sinaga SP menjelaskan, kedua pelaku yaitu Semi Adibuwo Octavianus (25) melaporkan dua temannya, Duro dan Sugianto ke Polsek Kuta Utara.
Sugianto sudah diamankan, sedangkan Duro masih buron.
Polisi terus mencari keberadaannya.
"Pelaku melaporkan dua temannya ke Polsek Kuta Utara karena awalnya mereka yang diserang," ujarnya.
Mengutip keterangan pelaku, Kompol Sindar Sinaga mengatakan, awalnya Salim (20), Abdi Ariji (42) dan Duro minum-minuman keras.
Kala itu Semi Adibuwo Octavianus menawarkan kopi, namun Duro tidak terima.
Bahkan Duro memukul dan menantang Semi dengan pedang.
Semi lari ke kamarnya karena dikejar Duro dan Sugianto alias Toing.
"Mereka memaksa masuk ke kamar Semi dengan mengunakan pedang, namun dibalas Semi dengan besi dan ditusukkan melalui lubang kunci, sembari menghubungi adiknya," kata Sinaga.
Beberapa menit kemudian adik Semi bernama Senik Simri Octavianus (23) datang sambil membawa parang.
Senik menyerang semua orang yang ada di sana.
Baca: Cerita Lengkap Kakak Adik Tebas Temannya Sendiri di Badung, Bali, Berawal Cekcok saat Minum Miras
Baca: Enam Orang Ditebas Parang di Badung, Kali Ini Terjadi Di Kerobokan Kaja Badung Bali
Baca: WNA Australia Diamankan Usai Aniaya Tiga Sekuriti Hotel
Kepala gudang Abdi Ariji berusaha melerai namun dia juga diserang Senik.
Semi, lanjut Sinaga, yang sebelumnya merasa dikeroyok ikut menyerang.
Saat Senik menghajar kepala gudang hingga tidak sadarkan diri, Duro dan Sugianto menyerang balik kedua pelaku hingga mereka masuk ke kamar Semi dan mengunci dari dalam.
"Saat kedua pelaku di dalam kamar yang letaknya di lantai dua, orang yang lain termasuk Devi Ahmad dan Salim ingin membantu kepala gudang. Namun kedua pelaku kembali melemparkan TV dan piring dari lantai dua, sehingga Sugianto dan Duro keluar mes meninggalkan temannya yang lain," ujarnya.
Saat itu kedua pelaku kembali menyerang hingga membuat tiga korban kritis.
Bahkan mereka menyerang hingga di luar mess.
Kanit I Reskrim Polres Badung Ipda Ferlanda Oktora, S.Tr.K menambahkan, merasa diserang terlebih dulu, kedua pelaku melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kuta Utara.
"Pendapat pelaku seperti itu. Jadi ia merasa dikeroyok," katanya.
Baca: Kasus Penebasan Membabi-buta di Kerobokan Berawal dari Duro, Tawaran Kopi Berubah Jadi Darah
Baca: Pesawat Emirates Air Berpenumpang 326 Orang Alami Turbulensi, 11 Alami Luka, Dirawat di Bali
Ipda Ferlanda Oktora mengatakan, Sugianto sudah diamankan namun dia memberikan keterangan yang berbeda.
"Sugianto berbelat-belit. Jadi ada beberapa berkas ini yang kami tangani," ujarnya.
Dia mengakui, polisi masih mengejar Duro.
"Bisa dikatakan yang menjadi korban kena imbasnya. Lantaran pelaku merasa dikeroyok. Barang bukti yang kami amankan palu, pedang, parang dan double stik," katanya.
Sebelumnya, Rumah Sakit Daerah (RSD) Mangusada Badung merawat lima orang korban terluka akibat tebasan parang pada Jumat (1/11/2019) malam.
Dihubungi Sabtu (2/11/2019), Kepala Bidang Pelayanan RSD Mangusada, dr Made Nurija pihaknya menerima lima pasien yang berhubungan dengan kasus pengeroyokan di Jalan Muding Indah, Kerobokan Kaja, Kabupaten Badung.
Dia menjelaskan, dari lima pasien, dua orang sudah dibawa ke Polres Badung.
Tiga lainnya mengalami luka cukup serius.
Seorang di antaranya dalam kondisi cedera berat pada bagian kepala dan tak sadarkan diri.
Kasus ini melibatkan sesama pegawai gudang besi di Jalan Muding Indah, Kerobokan Kaja.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Pengakuan Octavianus Bersaudara Hingga Tega Tebas 5 Orang di Kerobokan & Polisi Kejar 1 Buron Ini