News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perahu Baja Zaman Belanda yang Ditemukan di Dasar Sungai Bengawan Solo Sudah Ditarik ke Daratan

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bangkai perahu baja zaman kolonial sudah berhasil diangkat ke permukaan dari Sungai Bengawan Solo Lamongan

Laporan Wartawan Surya Hanif Manshuri

TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Perahu baja zaman kolonial di Sungai Bengawan Solo Lamongan telah berhasil diangkat dari dasar sungai.

Para arkeolog yang melakukan ekskavasi perahu baja tersebut mengatakan perahu ini dipakai untuk berbagai keperluan alias multifungsi.

Analisa itu didasarkan dari hasil ekskavasi hingga proses pengangkatan yang berlangsung, Rabu (6/11/2019).

Arkeolog BPCB Trowulan Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan, hasil ekskavasi menunjukkan tiga perahu yang diangkat ini saling berhubungan atau saling terhubung satu sama lain.

Perahu ini, juga sangat mungkin menggunakan mesin untuk menarik gerbong perahu.

"Pakai mesin untuk menarik semua loko perahu lainnya," ungkap Wicaksono.

Baca : Selain Luhut, Sosok Marga Panjaitan Ini Juga Dekat RI 1, Kisah Minta Prabowo Keluar Ruangan Presiden

Baca: Limbah Ciu Cemari Sungai Bengawan Solo, Racuni Ikan, AIrnya Tak Bisa Diolah

Dari ekskavasi selama 5 hari ini, diketahui kalau perahu baja ini adalah perahu militer dari jaman Perang Dunia 1 hingga Perang Dunia 2.

Ini adalah perahu multifungsi, bisa untuk mengangkut serdadu, mengangkut logistik dan sebagai alat penyeberangan.

Kepala BPCB Trowulan Jatim, Andi Muhammad Said, menambahkan perahu berukuran 7,2 meter yang bisa dipisahkan menjadi 2 bagian dengan ukuran 3,6 meter itu.

Ada dugaan saat itu perahu menjadi salah satu alat transportasi dari laut untuk masuk ke Bengawan Solo.

"Termasuk ke pedalaman," imbuh Andi.

Ia belum bisa memperkirakan berat perahu karena bahan bajanya sangat tebal.

"Tim arkeolog juga belum bisa melihat tahun pembuatan kapal ini karena memang di badan perahu tidak tertera," katanya.

Baca: Tim Arkeolog Temukan Peluru Aktif dan Koin Kuno Terkubur Bersama Perahu Baja

Kapal semacam ini selalu disambung seperti gerbong kereta tergantung kebutuhan.

Selanjutnya adalah melihat referensi dan literasi yang mendukung sehingga bisa diketahui tipe tahun pembuatannya.

Menurut Said, perahu baja ini kemungkinan tidak diproduksi di Indonesia karena tahun-tahun itu Indonesia belum punya pabrik baja.

Perahu baja yang ditemukan di Desa Mertani, Kecamatan Karanggeneng ini juga adalah temuan satu-satunya di Indonesia.

"Belum ada temuan sejenis dan baru di sini ini," ungkapnya.

Ditarik Pakai Jeep

Proses pengangkatan perahu baja tersebut membutuhkan waktu 2,5 jam.

Perahu diangkat ke permukaan ditarik dengan menggunakan dua mobil jeep dari Lamongan Offroad Community (LOC).

Alat berat sejenis crane tidak mampu menjangkau lokasi yang memang sulit untuk dilalui kendaraan berat.

"Sebenarnya mau ditarik sama crane tapi tidak bisa, alat berat yang lain juga nggak bisa, karena medannya terlalu sempit," kata anggota LOC, Aan Yulianto.

Pengangkatan perahu baja dari dasar sungai ini tetap dalam pengawasan dari tim BPCB Trowulan Jatim, Kemendikbud dan dinas terkait, termasuk petugas keamanan dari kepolisian dan TNI yang dilibatkan di lokasi

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Perahu Baja Zaman Belanda di Lamongan Sudah Ditarik ke Daratan, Begini Analisa Sementara Arkeolog

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini