Misli juga menjabat sebagai Kepala Dusun Juroju Desa Sumbersalak kepada Surya, Rabu (6/11/2019) mengatakan, sekitar tujuh bulan lamanya Surono (51), petani asal Dusun Juroju Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember terkubur di dalam rumahnya sendiri.
Selama tujuh bulan lamanya pula, saudara Surono dan tetangga tidak tahu keberadaannya.
Bukan berarti tetangga, dan saudara (selain keluarga inti-istri dan anak) tidak mencarinya.
Baca: Kasus Jasad di Musala, Istri & Anak Surono Jadi Tersangka, Kejahatan Dimulai Saat Lampu Dimatikan
Baca: Teka-teki Mayat Pria Dicor di Bawah Musala: Anak Ngaku Mimpi Bapaknya hingga Istri Malah Nikah Lagi
Lalu kenapa tetangga dan saudara tidak curiga dengan 'hilangnya' Surono?
"Saya sudah pernah tanya kepada anaknya Pak Surono (Bh/Bahar). Seingat saya tanya di awal bulan Mei," kata Misli.
"Karena bulan empat (April), masih ketemu dia (Surono)," sambungnya.
"Saat saya tanya ada dimana Pak Wid (panggilan akrab Surono), anaknya jawab kalau ayahnya bekerja di Bali. Bahkan saya sempat minta nomor telepon Pak Wid, tapi nggak dikasih sama anaknya," ujarnya.
Misli juga bertanya kepada Busani, istri Surono tentang keberadaan sang suami.
Jawaban dari perempuan itu menguatkan keterangan sang anak kalau Surono bekerja di Bali.
"Bahkan katanya sudah beristri lagi," imbuh Misli.
Karena keterangan itulah, dirinya percaya saja.
Baca: POPULER: 5 Fakta Mayat Pria Dicor di Bawah Musala, Asmara dan Warisan Diduga jadi Motif Pembunuhan
Baca: Jadi Tempat Jasad Dicor dan Dikubur, Tak Seorang Pun Berani Masuk Rumah Surono
Ketiadaan Surono tidak membuat curiga warga sekitar, karena memang Surono pernah bekerja di Bali, selain bekerja di ladang dan kawasan hutan tempatnya menanam kopi.
Warga tidak curiga karena lokasi rumah Surono yang terbilang berjarak cukup jauh dari tetangganya.
Rumah itu dikelilingi sungai, juga persawahan sehingga berjarak beberapa puluh meter dari rumah tetangga terdekat.