TRIBUNNEWS.COM - Surono (51) tewas sebagai korban pembunuhan. Saat ditemukan, mayat Surono dalam kondisi dicor, dikubur dalam rumah, dan dilapisi keramik.
Polisi sudah menetapkan Bahar Mario dan Busani, anak dan istri korban, sebagai tersangka.
Muafatim (20), anak bungsu Surono, sama sekali tak menyangka ibu dan kakaknya bisa berbuat demikian.
Fatim, sapaan akrab Muafatim, mengatakan dirinya baru kembali ke rumah orang tuanya enam bulan lalu, sekitar bulan Juni 2019.
Sebelumnya, dia bekerja sebagai TKW di Malaysia. Perempuan itu bekerja setahun di negeri jiran itu.
Baca: Mayat Dicor di Bawah Musala, Reaksi Anak Bungsu Setelah Bermimpi Tentang Ayah
Baca: Tidak Sangka Ayahnya DIbunuh Sang Kakak, Putri Surono Mimpi Ayahnya Datang Sebut 2 Permintaan Ini
Baca: Pria Peminta-minta Tega Racuni Istri yang Tengah Hamil 8 Bulan: Motif Cemburu Korban Kerja Jadi PSK
Ketika kembali ke rumah itu di bulan Juni, sang ayah sudah tidak ada di rumah itu.
Pada bulan April, dia mendapatkan kabar melalui telepon dari sang kakak, kalau ayahnya menikah lagi dan tinggal di Lombok. Fatim hanya bisa pasrah.
"Saya kaget tapi mau gimana lagi, akhirnya hanya bilang ya sudah mungkin tidak jodoh sama ibu," tutur Fatim yang ditemui Surya, Sabtu (9/11/2019).
Fatim mengaku di bulan Maret, dia masih berbicara dengan Surono melalui telepon. Surono memintanya segera pulang ke rumah.
"Karena sepeda motor yang saya minta sudah dibelikan. Saya kan minta sepeda motor CBR 150. Bapak bilang disuruh tunggu, kalau ada rejeki akan dibelikan. Sebelum dibelikan, saya berangkat kerja ke Malaysia. Sampai bulan Maret itu telepon saya, suruh saya cepat pulang karena sepeda motor sudah dibelikan," imbuh Fatim.
Surono memang membeli sepeda motor CBR itu. Setelah memintanya pulang, Fatim tidak lagi pernah berbicara dengan sang ayah. Apalagi di bulan April, Bahar memberitahu ayahnya sudah pindah ke Lombok.
Fatim tidak mencurigai apapun. Hanya saja, dia kerap resah karena tidak pernah mendapat kabar dari ayahnya. Fatim yang beberapa kali meminta nomor telepon Surono kepada Bahar juga tidak pernah diberi.
Bahkan Bahar menjawab kalau ibu tirinya alias istri Surono galak dan tidak ingin Surono berhubungan dengan keluarga di Dusun Juroju Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo.
Baca: FAKTA Baru Alasan Anak & Istri Tega Bunuh Surono dan Kubur di Musala, Pria Lain Akhirnya Muncul
"Katanya bapak juga ganti nomor telepon," lanjutnya kepada Tribunjatim.com.
Pada Juni 2019, Fatim pulang ke rumah. Ketika itu, ibunya, Busani sudah menikah siri dengan Jm.
Dapur rumahnya yang awalnya berdinding gedhek dan berlantai tanah, sudah dibangun menjadi dapur permanen yang berkeramik. Dapur itu dibangun oleh sang ibu.
Di dapur itu pula, sebuah tempat shalat berada. Di tempat shalat itulah, Fatim menunaikan ibadah salat.
Fatim yang sempat resah beberapa kali, tidak bisa berbuat banyak karena cerita ayahnya sudah menikah lagi dan tinggal di luar pulau.
Selama tinggal di rumah itu, setelah kembalinya dia dari Malaysia, Fatim dua kali bermimpi sang bapak. Pertama, dalam mimpinya, Surono minta dipayungi.
Mimpi ganjil itu dia ceritakan kepada ibunya. Ibunya hanya menjawab pendek, mungkin Surono sakit dan memintanya mendoakan Surono.
Mimpi kedua, tutur Fatim, sang ayah berpesan untuk menjaga ibunya dan bilang kalau dirinya kesal dengan Bahar.
"Dalam mimpi itu bapak bilang 'nduk, lindungi bu e yo, aku kesel karo Bahar'. Saya langsung terbangun setelah mimpi itu," ujarnya kepada Tribunjatim.com.
Beberapa waktu setelah mimpi itu, baru terbongkarlah kalau ayahnya telah meninggal dunia.
Bahkan jasad ayahnya dikubur di dapurnya, di bawah musala.
Fatim tidak pernah menyangka, kalau sang kakak tega melakukan hal keji itu kepada ayahnya hanya karena cemburu soal harta (ekonomi).
"Kakak itu memang kerap bilang, apa-apa yang diberi saya oleh bapak. Padahal bapak memberlakukan sama kepada kami. Saya enggak nyangka, juga kaget kok sampai tega begitu. Dikuburnya di situ lagi, tempat saya shalat," ujarnya lirih.
Kini Fatim harus tegar karena memiliki bayi perempuan berusia 22 hari di tengah peristiwa tragis yang menimpa keluarganya.
Seperti diberitakan, Surono diduga tewas di tangan anaknya sendiri, Bahar Mario. Pembunuhan itu diketahui dan diamini oleh ibunya, Busani. Jasad Surono kemudian dikubur dan dicor di dapur rumah itu.
Lokasi penguburan jasad Surono belakangan dijadikan tempat shalat. Kasus itu terkuak pada Minggu (3/11/2019). (Sri Wahyunik/Tribunjatim.com)
Berita ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Mimpi Ganjil Anak Surono Seusai Sang Ayah Dibunuh Ibu & Kakaknya, Sebut Suruh Lindungi Seseorang