2. Rencanakan teror di Bali
Istri RMN, D, tengah menyusun rencana melancarkan aksi teror di Bali saat ditangkap beberapa jam pasca-aksi bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Rabu.
"Di dalam jejaring komunikasi media sosialnya, mereka (D dan terduga teror lainnya) berencana melakukan aksi terorisme di Bali," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi humas Polri, Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo, Kamis, dikutip dari Kompas.com.
D diketahui akan melakukan aksi tersebut bersama I.
Mengutip dari Kompas.com, polisi pun saat ini sedang menyelidiki lebih lanjut asal jaringan D dan I.
Dedi menerangkan, berdasarkan pengalaman pemberantasan terorisme selama ini, bentuk komunikasi seperti D dan I bukanlah gerakan lone wolf.
Melainkan gerakan yang terorganisasi kelompok teror.
"Ini masih didalami dulu, siapa pemimpin daripada kelompok ini. Apakah ada penyandang dananya, apakah ada yang memiliki keahlian untuk merakit bom?" ujar Dedi.
3. D terpapar radikalisme lebih dulu
D diduga terpapar radikalisme lebih dulu dibanding sang suami, RMN.
Hal itu disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri, Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo, di Markas Korps Brimob Depok, Jawa Barat, pada Kamis.
"D diduga yang terpapar lebih dahulu dibandingkan pelaku (RMN)," ungkap Dedi, dikutip dari Kompas.com.
Sementara itu, Wakil Kepala Polda (Wakapolda) Sumatera Utara, Brigjen (Pol) Mardiaz Kusin mengatakan, RMN berubah sikap hanya dalam kurun waktu enam bulan.
Mengutip Kompas.com, informasi tersebut didapat berdasarkan keterangan mertua RMN saat diperiksa polisi.