TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Aksi bom bunuh diri marak terjadi beberapa tahun terakhir di Indonesia.
Target penyerangan pelaku bom bunuh diri pun sama, salah satunya yakni menyasar ke petugas kepolisian.
Aksi bom bunuh diri di Polrestabes Medan bukan kali pertama yang terjadi.
Sebelumnya, aksi bom bunuh diri serupa terjadi lebih dulu di Polrestabes Surabaya, Mei 2018.
Usai terjadi bom bunuh diri di Polrestabes Medan, peningkatan pengamanan juga dilakukan di semua Polres, termasuk Polrestabes Surabaya.
Pasca terjadinya ledakan bom di kantin Polrestabes Medan, polisi Surabaya juga meningkatkan pengamanan di markas komando tingkat Polrestabes dan polsek jajarannya.
Dikutip dari Tweet akun @JogoSuroboyo, pasca adanya aksi bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Polrestabes Surabaya perketat pengamanan.
Beberapa lapis pengamanan sudah diterapkan, mulai dari alat-alat hingga metode pemeriksaan.
Polrestabes Surabaya pertebal pengamanan Markas Polrestabes Surabaya melalui pemeriksaan orang dan barang bawaan di ruang X-Ray dan Metal Detector.
Selain itu, ternyata Polrestabes Surabaya sudah menggunakan peningkatan pengamanan sejak bom Surabaya terjadi.