TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Seorang pedagang jam di Bandar Lampung ditemukan tewas tergantung di dapur rumahnya.
Suhar ditemukan tewas tergantung hanya dua hari setelah pulang dari berobat di Sulawesi.
Jusria, adik ipar Suhar, mengatakan, korban menjalani pengobatan berobat selama tiga bulan di Sulawesi.
Jusria mengaku kali terakhir bertemu Suhar pada malam sebelum kejadian.
"Tengah malam jam 12, saya kebangun mau ke kamar mandi, ketemu dia. Tapi disuruh tidur lagi," kata Jusria, Kamis (14/11/2019).
Pagi harinya, Jusria mendengar ponsel korban berdering tiga kali.
Baca: Kisah Seorang PSK Hamil Dipulangkan Satpol PP Setelah Didatangi Anaknya yang Berseragam Sekolah.
Baca: Arther Kalendesang Tewas Gantung Diri di Pohon Nangka, Sebelumnya Sudah 3 Kali Coba Bunuh Diri
Baca: Pemutaran Film Kucumbu Tubuh Indahku di Bandar Lampung Dibubarkan, FPI: Turun Semua, Bubar-bubar!
"Saya gak berani angkat. Ketiganya saya angkat. Saya ditanya, saya jawab saya gak tahu. Mungkin masih olahraga," tuturnya.
Jusria kemudian menyapu lantai.
Saat berada di belakang rumah, ia melihat pemandangan mengerikan.
"Saya liat (korban) sudah kegantung. Saya teriak-teriak. Terus diminta telepon balik," paparnya.
Jusria mengatakan, korban mengidap penyakit komplikasi.
"Sudah berobat. Mungkin sudah putus asa gak sembuh-sembuh. Sampai ke Sulawesi tiga bulan berobat di sana. Di sini baru dua hari," tandasnya.
Suhar ditemukan tergantung di dapur oleh istri Indrawasi, adiknya.
Indrawasi kepada penyidik polisi tak mengetahui persis kejadian tersebut.
"Saya gak tahu. Saya masih istirahat. Saya lihat masih jam 7 lewat. Istri saya yang lihat dulu," ungkapnya.
Setelah mengetahui kakaknya gantung diri, ia meminta istrinya menelepon Saiful, juga adik kandung korban.
"Istri saya suruh telepon Saiful. Bukan saya yang kontakan," tegasnya.
Sebelum ditemukan tak bernyawa, Suhar dihubungi oleh adik kandungnya berkali-kali.
Namun, entah kenapa ia tak merespons panggilan dari Saiful.
Di hadapan penyidik polisi, Saiful mengaku sempat menelepon Suhar sekitar pukul 07.00 WIB.
"Saya nelpon tiga kali gak diangkat. Baru keempatnya diangkat, tapi yang ngangkat adik yang tinggal sama kakak," kata Saiful kepada penyidik Polresta Bandar Lampung, Kamis (14/11/2019).
Saiful menelepon untuk menanyakan keberadaan sang kakak.
"Saya bilang, Kak Har mana? Jawabnya gak ada. Mungkin lagi jalan olahraga," tutur Saiful sembari menahan tangis.
Beberapa menit kemudian, Saiful menerima panggilan dari ponsel kakaknya.
"Saya angkat, suaranya teriak-teriak. Kakak meninggal, kakak meninggal. Saya panik. Pas itu saya ngantar anak sekolah," tandasnya.
Suhar adalah pemilik Kios Jam Fadil di Jalan Ki Maja, RT 7 Lingkungan I Perumnas Way Halim, Bandar Lampung.
Ia ditemukan tak bernyawa di kiosnya, Kamis (14/11/2019).
Korban diperkirakan berusia 40-50 tahun.
Suhar ditemukan gantung diri di dapur.
• Ini Orang Pertama yang Menemukan Pemilik Toko Jam Tewas Gantung Diri di Dapur Rumah
Pantauan Tribun Lampung, puluhan warga berkumpul di lokasi kejadian.
Polisi pun sudah berdatangan.
Tim Inafis Polresta Bandar Lampung sedang melakukan olah TKP. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Sakit Komplikasi, Pemilik Kios Jam Gantung Diri Sepulang dari Berobat di Sulawesi