TRIBUNNEWSWIKI.COM - Asap hitam pekat disertai dengan bau plastik begitu kental tercium ketika mendekati sebuah kawasan di sebuah desa bernama Tropodo.
Di sana, lebih dari 30 perusahaan tahu menggunakan campuran plastik dan kertas sebagai bahan bakar, dengan sebagian besar datang dari AS.
Olahan kacang kedelai yang kaya protein itu diproduksi di halaman belakang.
Namun, kekhawatiran pun muncul terkait dengan material bahan bakarnya.
Dilansir Tribunnweswiki.com dari media Amerika Serikat, New York Times, pada Minggu (17/11/2019), asap dan abu dari plastik yang terbakar menimbulkan konsekuensi racun.
Menguji telur ayam yang ada di sana, laporan dari aliansi kelompok lingkungan hidup Indonesia dan asing menemukan kandungan racun.
Termasuk di dalamnya adalah dioxin, polutan yang dikenal dapat menyebabkan penyakit kanker, Parkinson, hingga cacat saat lahir.
Warga setempat bernama Karnawi yang tinggal di dekat tujuh pabrik tahu, para pekerja bakal mulai membakar pada pagi buta hingga malam.
"Ini terjadi setiap hari, dengan asap itu selalu berada di udara.
"Saya jadi tidak bisa bernapas," ucap pria berusia 84 tahun itu.
Dalam laporan yang dirilis, telur yang dihasilkan oleh salah satu ayam dari Karnawi tercatat mengandung dioxin tinggi yang pernah terekam.
Baca: UPDATE CPNS 2019, BKN Temukan Pendaftar Abal-abal: Ada yang Gunakan Foto Aneh Misalnya Sate
Baca: Gunung Merapi Kembali Mengeluarkan Awan Panas Setinggi 1 Km, Status Waspada Level II