Inilah sosok SN, pelaku pelempar sperma di Tasikmalaya yang akhirnya ditangkap. Kerap begal lakukan begal payudara hingga sempat berontak saat ditangkap.
TRIBUNNEWS.COM - Polisi akhirnya menangkap SN, pria pelempar sperma yang sempat menghebohkan Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Senin (18/11/2019).
SN ditangkap di rumah pamannya di Kampung Cieunteng Pesantren, Kelurahan Argasari, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya.
Lelaki berusia 25 tahun itu langsung digelandang ke Mapolres Tasikmalaya Kota dan saat ini sedang diinterogasi polisi.
Dari hasil pemeriksaan sementara serta pengakuan korban dan tetangga, SN memiliki rekam jejak yang kurang baik.
Selain sebagai pelaku teror pelemparan sperma, SN juga melakukan begal payudara hingga kerap berbuat onar di lingkungannya.
Berikut sosok SN, pelempar sperma yang membuat heboh di Tasikmalaya, sebagaimana dirangkum Tribunnews.com dari TribunJabar dan Kompas.com:
1. SN lakukan perlawanan saat ditangkap
SN diciduk polisi saat berada di rumah pamannya.
Semula, ia tidak melawan saat dibawa dari rumah, tapi SN sempat berontak saat akan dimasukkan ke mobil polisi.
Tangis dari anggota keluarga lain juga sempat mewarnai penangkapan SN.
Ketua RT setempat, Asep Asep Andri mengatakan, warga sekitar dan dirinya kaget dengan adanya penangkapan tersebut.
"Saya kaget, saya juga tidak tahu persis saya baca di berita," kata Asep saat ditemui di lokasi.
2. Masih bujangan dan kerja serabutan
Masih menurut penuturan Asep, SN rupanya masih membujang alias belum menikah.
"Kesehariannya terlihat biasa, masih bujang. Tadi ditangkap di rumah uwanya (pamannya, red)," tutur Asep dikutip dari Tribun Jabar.
SN juga dikenal tidak memiliki pekerjaan tetap alias buruh serabutan.
"Pernah bekerja di penjualan ayam potong, tapi sekarang saya tidak tahu," ujarnya.
3. Sempat tak akui perbuatannya
Saat diinterogasi polisi, SN sempat mengelak telah melakukan hal yang meresahkan di Kota Tasikmalaya dan viral.
Masih dari Tribun Jabar, SN mengaku tidak ingat dengan apa yang dilakukannya.
"Saya tidak ingat Pak, saya hanya nanya Bu mau ke mana? Katanya lagi nunggu Gojek. Udah saya berhenti di sana," tutur pelaku.
SN juga beberapa kali bersumpah tak pernah melakukan orgasme di tengah umum.
Namun semakin lama, pelaku seakan tidak bisa berkelit karena terus-terusan dihujani pertanyaan.
Terutama saat polisi mengatakan akan membawa para korban teror pelemparan sperma ini.
Dia beralibi tidak menyadari perbuatannya yang dituturkan korban yang melapor.
"Saya minum tuak Pak, jadi tidak ingat apa-apa," kata dia.
SN sepertinya keceplosan dan mengatakan memang suka bergairah apabila melihat perempuan yang dianggap seksi.
"Memang suka begitu, Pak, tiba-tiba begitu (orgasme)," ceplosnya.
4. Sempat kabur dan bersembunyi
Sebelum ditangkap, ternyata SN sempat kabur dan bersembunyi.
"Hari ini telah kami amankan tersangka, SN (25)," kata Kapolres Tasikmalaya, AKBP Anom Karibianto saat ditemui sesaat setelah penangkapan.
"Saat penyelidikan karena sudah ramai tersebar fotonya di medsos, dia sempat kabur dari rumahnya," lanjutnya.
Interogasi terhadap pelaku masih dilakukan polisi. Anom melanjutkan saat ini motif pelaku masih didalami.
"Kami akan minta keterangan dari psikolog untuk bisa mendapatkan motif dari pelaku ini," lanjutnya.
Kepada polisi, pelaku mengaku sudah melakukan perbuatannya sebanyak tiga kali.
"Nah, untuk korban yang lain kalau pun ada, bisa melaporkan ke Polres Tasikmalaya Kota," ujarnya.
Saat pelaku ditangkap, tidak ditemukan kendaraan yang dipakai pelaku saat menjalankan aksinya.
"Kendaraan sedang kami cari, katanya digadaikan," sambung AKP Dadang Sudiantoro.
5. Kerap berbuat onar dan lakukan begal payudara
Rekam jejak tak terpuji dari SN lainnya, ia dikenal kerap berbuat onar dan bermasalah dengan warga sekitarnya.
Demikian menurut keterangan dari keluarga yang diungkapkan Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota AKP Dadang Sudiantoro sebelum SN ditangkap.
Selain itu, SN juga diketahui kerap membegal payudara wanita di Kota Tasikmalaya/
Pelaku menyasar korban begal payudara perempuan berusia muda, sedangkan untuk pelemparan sperma berusia 30 tahun ke atas.
Korban pembegalan payudara adalah keponakan LR, korban pelemparan sperma.
"Ponakan saya baru ngaku setelah kejadian menimpa saya dilempar sperma. Pelaku mengendarai motor yang sama meraba payudara keponakan saya di pinggir jalan."
"Kejadian dua minggu sebelumnya," jelas LR kepada wartawan di rumahnya, Senin (18/11/2019).
LR mengatakan kejadian bermula saat keponakannya berboncengan sepeda motor melintas di Jalan Saguling, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.
Pelaku tiba-tiba mendahuli korban dan seketika tangannya meraba payudara.
"Pelaku langsung tancap gas mempercepat laju motornya," kata dia, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com.
(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Tribun Jabar/Isep Heri) (Kompas.com/Irwan Nugraha)