"Menit-menit terakhir jadwal kunjungan, saya dan istri membesuk beliau. Kami melihat dari dokter hingga suster yang merawatnya, sangat memperhatikan Mgr Martinus."
"Kami melihat perawat membawa makanan berupa bubur, air putih, dan jus. Hal yang membuat kami senang ialah, saat perawat menyuap makanan, Mgr Martinus menunjukkan wajah penuh sukacita dan gembira menerima makanan. Saat itu, kami turut merasakan gembira dan sukacita."
"Ternyata itu terakhir kalinya dia menghibur dan menggembirakan kami," kata Mangadar Situmorang.
Mewakili keluarga, Mangadar Situmorang meminta maaf jika selama hidup Mgr Martinus Dogma Situmorang melakukan kesalahan.
Mangadar berterima kasih kepada seluruh tim medis yang merawat Mgr Martinus Dogma Situmorang di rumah sakit.
Sekira pukul 08.30 WIB, misa requiem dilaksanakan di Gereja Katedral Bandung, setelah itu jenazah bersama rombongan keluarga berangkat menuju Cengkareng untuk terbang menuju Padang sore nanti.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Uskup Padang Meninggal, Rektor Unpar Bandung Kisahkan Hidup Sang Kakak: Tak Pernah Merasa Lelah