News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Murid Tusuk Guru Setelah Cintanya Ditolak, Begini Kondisi Korban Setelah Kehilangan 3.000cc Darah

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolsek Srandakan, Kompol B Muryanto, menunjukkan TKP kasus penusukan yang masih terdapat berkas darah di rumah korban, di Srandakan, Bantul, Kamis (21/11/2019) - Guru Ditusuk Murid Sendiri di Bantul, Sempat Kehilangan 3.000 cc Darah, Begini Kondisinya Sekarang.

Alami gangguan Jiwa

Pelaku penusukan kasus siswa SMA tusuk ibu guru sendiri di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih dibawah umur dan mengalami gangguan jiwa.

Namun demikian, proses hukum bagi pelaku penusukan yang dilakukan siswa terhadap gurunya itu akan tetap berjalan.

Kasatreskrim Polres Bantul AKP Riko Sanjaya mengatakan, berdasar keterangan dari orangtua pelaku, pelaku mengalami gangguan jiwa.

"Penyampaian dari orangtua, sang pelaku ini kebetulan anak di bawah umur. Bahwa yang bersangkutan ini dalam perawatan karena ada gangguan kejiwaan," ujar Riko Sanjaya.

Atas fakta tersebut, pihaknya akan meminta surat keterangan gangguan jiwa kepada orangtua pelaku agar nantinya bisa dilampirkan saat proses pemberkasan perkara.

Sementara itu, karena pelaku masih dibawa umur, Riko menjelaskan, perkara tersebut akan ditangani unit pelayanan perempuan dan anak (PPA) Polres Bantul.

"Perkara tersebut, saat ini masih dalam proses sidik dan akan tetap diproses sesuai prosedur. Perkara ini yang menangani unit PPA," kata Kastreskrim Polres Bantul, AKP Riko Sanjaya.

Kronologi 

Kapolsek Srandakan, Kompol B Muryanto saat dihubungi Tribunnews.com menjelaskan bagaimana kronologi dari peristiwa yang dialami guru honorer suatu SMA di Bantul tersebut.

"Peristiwanya ini sangat unik memang, guru WP memang sudah bersuami, sudah pulang di rumahnya, kejadiannya jam 10.00 WIB dan ibu guru sudah tertidur di kediamannya," ungkap Muryanto.

Pada malam tersebut, sang suami sedang tidak ada di rumah karena sedang rapat kampung di masjid dekat rumah.

Korban hanya bersama sang mertua yang sedang menyaksikan tayangan televisi di ruang tengah.

Rumah korban hanya mempunyai satu pintu permanen terletak di depan rumah.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini