Guru Ditusuk Murid Sendiri di Bantul, Sempat Kehilangan 3.000 cc Darah, Begini Kondisinya Terkini
TRIBUNNEWS.COM - Kondisi WB (34), guru SMA di Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sesaat setelah ditusuk siswanya sendiri sempat kehilangan darah sebanyak 3000 cc.
WB saat ini masih menjalani perawatan secara intensif di Rumah Sakit (RS) Dr Sarjito Yogyakarta.
Pihak RS Dr Sarjito Yogyakarta melalui bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sarjito, Banu Hermawan menjalaskan WB mengalami luka serius di bagian abdomen atau perut.
Bahkan WP sempat kehilangan dasar sekitar 3000 cc dan harus menjalani operasi.
"Lukanya dibagian abdomen atau perut, pendarahannya cukup hebat. Diperkirakan korban kehilangan darah hingga 3.000 cc," jelas Banu, seperti dikutip dari TribunJogja.
Namun demikian, Banu menuturkan, kondisi WB saat ini mulai membaik dan sudah bisa berkomunikasi.
"Saat ini kondisi korban sudah mulai membaik, sudah mulai bisa berkomunikasi," katanya.
Motif
Diketahui siswa SMA pelaku penusukan yang berinisial CB (16) menusuk gurunya sendiri lantaran dilatarbelakangi motif asmara.
Penusukan tersebut dilakukan CB kepada WP di rumah korban di Srandakan, Bantul pada Rabu (20/11/2019) sekitar pukul 21.00 WIB.
CB yang merupakan anak didik korban, diketahui menaruh rasa cinta ibu gurunya sendiri.
Hal itu diungkapkan Kapolsek Srandakan, Kompol B Muryanto yang mendapat informasi setelah melakukan interograsi pada pelaku.
"Pelaku bilang kalau dia sayang, cinta, sama Bu Guru. Tapi, cintanya ini kan tidak pernah direspon ya, karena korban sudah punya suami," ujar Muryanto, dikutip dari TribunJogja.
Alami gangguan Jiwa
Pelaku penusukan kasus siswa SMA tusuk ibu guru sendiri di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih dibawah umur dan mengalami gangguan jiwa.
Namun demikian, proses hukum bagi pelaku penusukan yang dilakukan siswa terhadap gurunya itu akan tetap berjalan.
Kasatreskrim Polres Bantul AKP Riko Sanjaya mengatakan, berdasar keterangan dari orangtua pelaku, pelaku mengalami gangguan jiwa.
"Penyampaian dari orangtua, sang pelaku ini kebetulan anak di bawah umur. Bahwa yang bersangkutan ini dalam perawatan karena ada gangguan kejiwaan," ujar Riko Sanjaya.
Atas fakta tersebut, pihaknya akan meminta surat keterangan gangguan jiwa kepada orangtua pelaku agar nantinya bisa dilampirkan saat proses pemberkasan perkara.
Sementara itu, karena pelaku masih dibawa umur, Riko menjelaskan, perkara tersebut akan ditangani unit pelayanan perempuan dan anak (PPA) Polres Bantul.
"Perkara tersebut, saat ini masih dalam proses sidik dan akan tetap diproses sesuai prosedur. Perkara ini yang menangani unit PPA," kata Kastreskrim Polres Bantul, AKP Riko Sanjaya.
Kronologi
Kapolsek Srandakan, Kompol B Muryanto saat dihubungi Tribunnews.com menjelaskan bagaimana kronologi dari peristiwa yang dialami guru honorer suatu SMA di Bantul tersebut.
"Peristiwanya ini sangat unik memang, guru WP memang sudah bersuami, sudah pulang di rumahnya, kejadiannya jam 10.00 WIB dan ibu guru sudah tertidur di kediamannya," ungkap Muryanto.
Pada malam tersebut, sang suami sedang tidak ada di rumah karena sedang rapat kampung di masjid dekat rumah.
Korban hanya bersama sang mertua yang sedang menyaksikan tayangan televisi di ruang tengah.
Rumah korban hanya mempunyai satu pintu permanen terletak di depan rumah.
Sisanya pintu tersebut hanya sebatas kain sehingga bisa leluasa untuk pelaku masuk.
"Karena posisi pintu depan tidak menguntungkan, maka pelaku nekat menyelinap melalui pintu belakang di dapur," tambah Muryanto.
Tak jauh dari dapur, pelaku menyusuri jalan dan bertemu dengan kamar korban saat korban sedang tidur.
"Menurut pengakuan pelaku saat itu lanngsung ditusuk menggunakan pisau dapur yang sudah disiapkan dari rumah," ujarnya.
Kompol Muryanto juga menyebutkan jika pelaku mengaku tidak melakukan tindakan asusila kepada korban, murni hanya menusuk saja.
"Karena saya interogasi berkali-kali dengan penyidik, dia tidak melakukan tindakan asusila terhadap korban," imbuhnya.
Namun sejauh ini, Polisi belum mendapatkan konfirmasi langsung dari korban apakah benar pelaku tidak melakukan tindakan asusila.
Saat ini pelaku masih dalam proses pendampingan Unit PPA di Polres Bantul karena pelaku masih tergolong di bawah umur.
(Tribunnews.com/Tio/InzaMaliana) (TribunJogaj.com/Ahmad Syarifudin/Azka Ramadhan)