News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Viral Media Sosial

VIRAL Video Sekelompok Orang Bawa Celurit saat Pilkades di Madura, Polda Jatim Beri Klarifikasi

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

VIRAL video di Twitter yang memperlihatkan sekelompok orang membawa celurit saat Pilkades di Madura.

TRIBUNNEWS.COM -Viral sebuah video di Twitter yang memperlihatkan sekelompok orang membawa celurit saat Pemilihan Kepala Desa (Pilkades).

Video tersebut memperlihatkan sekelompok orang yang berjalan membawa celurit menuju Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Diketahui, situasi tersebut terjadi saat Pilkades, yang disebut-sebut berlokasi di daerah Madura.

Beberapa saat kemudian sekelompok orang tersebut keluar.

Suara teriakan wargapun terdengar bersamaan berlalunya sekelompok orang itu.

Video itu diunggah oleh pengguna Twitter bernama @toppingoreo.

"Kekayaan intelektual dan budaya Madura yang luput dari sorotan media. Ini adalah potret demokrasi yang sangat sempurna, penuh dengan gagasan-gagasan baru. We decide a leader we vote by a combat!" tulisnya.

Kepada Tribunnews.com, Humas Polda Jawa Timur, Kombes Frans Barung Mangera membenarkan adanya kericuhan pada Pilkades 2019 di Sampang, Madura.

"Bukan hoaks," kata Frans dalam keterangan tertulis, Kamis (28/11/2019).

Namun, Frans menuturkan, kejadian tersebut dapat dikendalikan oleh kepolisian.

"Bisa kami tanggulangi, akhirnya aman," jelasnya.

Menurut keterangan Frans, kejadian tersebut tidak menimbulkan korban.

"Korban nihil," ungkap Frans.

Video Pembacokan di Pilkades Sampang Dipastikan Hoaks

Sementara itu, video diduga serupa yang viral di Twitter, juga beredar luas di WhatsApp.

Dilansir TribunMadura.comvideo tersebut menunjukkan insiden sadis yang disebut-sebut terjadi saat Pilkades Sampang.

Polres Sampang membantah adanya warga yang memegang senjata tajam serta seseorang terpenggal kepalanya, seperti yang tergambar di video yang tersebar di Whatsapp.

Kapolres Sampang, AKBP Didit Bambang Wibowo mengatakan, bahwa dirinya juga sempat melihat video yang mempertontonkan pesta rakyat yang diwarnai dengan insiden pembacokan.

"Kepalanya dipenggal hingga putus dari tubuhnya, membuat seolah-olah Pilkades di Kota Bahari menelan korban," ujarnya kepada TribunMadura.com, Rabu (27/11/2019).

Didit Bambang Wibowo mengaku, telah terjun langsung ke lokasi desa yang menyelenggarakan Pilkades.

Terlebih, pihaknya juga turun langsung ke beberapa titik desa yang memiliki katagori Desa sangat rawan.

"Tiga hari sebelum pelaksanaan Pilkades saya terjun langsung ke Desa, hingga menginap di lapangan," ucapnya.

"Kami pun juga terjun langsung ke sembilan Desa yang menjadi atensi, namun alhamdullah bisa diamankan semuanya," imbuh dia.

Terbukti dalam pengamanan Pilkades serentak 2019, Polres Sampang mengamankan 200 senjata tajam (Sajam) serta enam orang warga Desa Bira Tengah Kecamatan Ketapang yang diketahui membawa Sajam saat pemilihan.

"Saya sangat mengapresiasi masyarakat Sampang karena cerdas sehingga tidak mudah terprovokasi dan kami harapkan di tahun selanjutnya sikap ini dipertahankan agar menjaga imeg Sampang lebih baik lagi," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta) (TribunMadura.com/Hanggara Pratama)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini