Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Viana
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Seorang dosen muda di Kota Kupang berinisial RR (31), menjadi korban pengeroyokan hingga babak belur, Jumat (29/11/2019).
Usai mengeroyok korban pelaku yang berjumlah 4 orang juga merampas tas dan handphone merek Vivo serta helm milik korban.
Korban yang merupakan warga Desa Penfui Timur, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang ini dikeroyok tepat di pangkalan ojek di Bundaran Penghijauan Penfui, Kota Kupang sekitar pukul 23.00 Wita.
Kepada POS-KUPANG.COM, korban mengaku dianiaya hingga mengalami sejumlah luka lebam di wajah dan sakit pada tubuhnya.
Kronologis kejadian, kata dia, saat ia hendak pulang dari rekannya di wilayah Tofa, Kota Kupang menggunakan sepeda motornya.
Saat itu, seorang pelaku yang menggunakan motor jenis trail mengendarai kendaraannya dengan ugal-ugalan.
Baca: Tegur Pengendara Ugal-ugalan, Dosen Muda Ini Malah Dikeroyok dan Dirampok
"Saya sudah lihat dia bawa motor ugal-ugalan dan membahayakan pengendara motor lainnya," katanya.
Lebih lanjut, saat tiba di Bundaran Penghijauan, korban hampir ditabrak oleh pelaku menggunakan motornya.
Korban pun menegur pelaku, namun dibalas dengan ancaman oleh pelaku.
"Kakak diam sa (saja) nanti beta (saya) bunuh kakak," katanya mengulangi perkataan pelaku.
Selanjutnya, keduanya memarkirkan motornya di TKP dan terjadi adu mulut.
Tidak lama berselang, pelaku yang melihat tiga rekannya kebetulan melintas langsung memukul korban.
Melihat pelaku yang belum diketahui identitasnya ini memukul korban, 3 rekan pelaku pun melakukan pengeroyokan.
"Kami sempat adu mulut, karena dia lihat temannya datang, dia merasa kuat lalu pukul saya di kepala," katanya.
Baca: Dosen Sejarah Unand, Zaiyardam Zubir Tampil saat Seminar di Kampus USU Sebut; Ini Medan Bung!
"Setelah itu, mereka pukul saya hingga saya terjatuh. Saya usaha untuk membela diri tapi kalah jumlah," jelasnya.
Tidak hanya melakukan penganiayaan, para pelaku juga merampas tas milik korban yang berisi satu unit handphone dan dokumen pribadi serta helm korban.
Aksi penganiayaan tersebut pun menarik perhatian banyak sekitar dan langsung menghampiri korban.
Melihat hal tersebut, para pelaku kabur dan membawa lari sejumlah barang korban.
Korban berusaha menyelamatkan diri dan hendak melaporkan kejadian tersebut ke Pos Polisi yang tepat di samping Bundaran Penghijauan.
Namun Pos Polisi tersebut kosong, tak ada penjagaan dari satu pun anggota kepolisian.
"Saya langsung, ke teman saya dan kami ke Mapolres Kupang Kota untuk melapor," katanya.
Diakuinya, 4 pemuda yang melakukan pengeroyokan terhadap dirinya tengah mabuk miras.
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul BREAKING NEWS: Dosen Muda di Kupang Dikeroyok Hingga Babak Belur, Tas dan HP Dirampas Pelaku