ND sangat terpukul, air matanya berlinang.
Sesekali dia menyeka air matanya yang jatuh dipipinya.
Viral di media sosial
Kejadian ini sempat diupload ke media sosial.
Warganet mengecam atas kejadian ini.
Mereka menyebut pihak lapas tidak lagi memiliki hati nurani.
Ada juga yang menyebut kalau yang meninggal ataupun yang menjadi tahanan adalah pejabat, pasti diizinkan untuk izin sementara.
"Dulu orangtua Zumi Zola (mantan Gubernur Jambi,red) meninggal, tapi KPK memberikan izin keluar. Ini juga meninggal, tapi kok tidak dapat izin," kata warga net.
Ternyata kejadian ini juga mendapatkan sorotan dari Ketua DPRD kabupaten Merangin Herman Efendi.
Herman Efendi sangat kecewa atas kebijakan pihak Lembaga Pemasyrakatan LP Merangin.
"Saya atas nama pribadi dan sebagai Ketua DPRD Merangin merasa sangat kecewa atas kebijakan pihak LP yang tidak Manusiawi yang tidak memberi izin kepada seorang anak yang berduka karena orang tua kandungnya meninggal dunia," kata Herman Effendi melalui telepon seluler.
Menurut dia, jika khawatir tahanan tersebut kabur, pihak lapas harus mengawal ketat untuk melepaskan ketempat peristirahatan orangtua ND tersebut.
"Saya sangat kecewa sekali," kata Herman.
Kalapas Klas IIB Bangko Suroto yang dihubungi melalui ponselnya tidak merespon.