TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Lihat kantor Baitul Mal Wattamwil (BMT) Dana Mulya Syariah tertutup, Suheri (64) warga Sumber Agung Way Sulah, hanya bisa menangis.
"Saya itu pengen ada kejelasan, jadi saya datang ke kantor (BMT), pas saya lihat, pengen nangis rasanya pas tahu kantornya sudah tutup hilang gak berbekas," ujar Suheri, Senin, 2 Desember 2019.
"Serius, saya mau ke mana (menanyakan kejelasan uangnya) padahal itu untuk bangun rumah," imbuh Suheri dengan wajah sedih.
Suheri pun mengaku kantor tutup sejak beberapa bulan lalu.
"Ya saya hanya bisa berdoa, namanya kerjanya cuma tani, uang saya Rp 100 juta hilang," tandas Suheri.
Rp 300 Juta tak jelas
Niatnya untuk jaminan masa tua, uang Rp 300 juta tak ada kejelasan.
Supriyati (60), warga Kupang Curup Desa Tanjung Ratu, Katibung harus terpaksa mengikhlaskan uangnya Rp 300 juta sementara waktu.
Supriyati juga menjadi salah seorang nasabah yang menjadi korban Penggelapan oleh Baitul Mal Wattamwil (BMT) Dana Mulya Syariah.
"Ya niatnya untuk jaminan masa tua, saya deposit Rp 300 juta," ucap Supriyati, Senin, 2 Desember 2019.
Supriyati pun mengaku sudah hidup sebatang kara setelah suaminya meninggal.
"Uang itu dari ganti rugi tol, saya pikir lumayan dibanding bank lain soalnya bunga sampai satu persen," tandas Supriyati.
Rp 100 Juta Hilang
Tergiur bunga satu juta per bulan, Darto Utomo (35) warga Sumber Agung, Way Sulan depositkan uang Rp 100 juta ke Baitul Mal Wattamwil (BMT) Dana Mulya Syariah.
Darto Utomo pun mengaku uang tersebut seharusnya digunakan untuk membangun rumah setelah digusur untuk pembangunan jalan Tol Lampung.
"Dia berani spekulasi dan kami korban dampak tol pinjam di situ (BMT), dan jika kami deposit karena berani kasih Rp 1 juta," ujar Darto Utomo, Senin, 2 Desember 2019.
Darto Utomo pun mengaku sudah melaporkan hal ini ke Polda Lampung dengan nomor LP/B-1748/XI/2019/LPG/SPKT tanggal 18 November 2019.
"Ini laporannya kami terpisah semua, tapi intinya sama kami ingin uang kembali," kata Darto Utomo.
Sembilan Orang Mengadu
Bunga deposit macet, sembilan orang nasabah Baitul Mal Wattamwil (BMT) Dana Mulya Syariah datangi Polda Lampung, Senin 2 Desember 2019.
Orang-orang ini mendatangi Polda Lampung untuk meminta kejelasan atas laporan adanya dugaan Penggelapan uang hingga Rp 1,2 miliar dari sembilan orang.
Salah satu korban, Nur Salim (45) warga Katibung Lampung Selatan mengatakan dugaan Penggelapan ini bermula pada bulan Juli 2017 saat penggusuran lahan tol.
"Setelah penggusuran kan belum cair dana ganti rugi, dan kami ini butuh dana, makanya kami berani mengambil dana pinjaman di BMT," katanya.
Nur pun menjelaskan keberanian mengambil hutang ini setelah BMT memberi keyakinan dengan pemberian dana pinjaman tanpa bunga.
"Tapi dengan syarat memberikan deposit dua kali lipat, jadi saya pinjam Rp 50 juta kemudian saya deposit Rp 100 juta, lalu tiap bulan dapat bunga Rp 1 juta perbulan, nah deposit ini setelah dana ganti rugi tol cair," beber Nur.
Kata Nur, selama beberapa bulan hingga pertengahan 2018 dana bunga dari BMT berjalan lancar.
"Tapi setelah pertengahan 2018 keatas, mulai seret, dihub susah diminta bunganya katanya uang gak kembali, ada aja alasan," sebutnya.
Nur pun makin meradang saat setelah melihat kantor BMT Dana Mulya Syariah mulai tutup dan menghilang.
"Ya allah, padahal banyak orang yang pinjam disitu, yang laporan aja ada sembilan dan itu sampai Rp 1,2 miliar, belum yang laporan," tandasnya.
Hal senada diungkapkan oleh Darto Utomo (35) warga Sumber Agung, Way Sulan, yang mana ia merasa dirugikan dengan melakukan deposit Rp 100 juta.
"Satu tahun aman, kemudian buka lagi, tahun berikutnya gak lancar, setelah jatuh tempo malah menghilang, sekarang hilang kontak keberadaan gak ada," sesal Darto.
Darto pun berharap melalui laporan ini uangnya bisa kembali.
"Kami ini korban penggusuran tol, pinjam itu untuk bangun rumah, kami harap bisa kembali uangnya," tutupnya.
Dilain pihak, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung Komisaris Besar Polisi M Barly Ramadhany membenarkan adanya laporan tersebut namun belum mendapat laporan secara utuh.
"Nanti saya cek dulu lagi," tandasnya. (tribunlampung.co.id/hanif mustafa)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Suheri Menangis saat Lihat Kantor BMT Dana Mulya Syariah Tutup: Uang Saya Rp 100 Juta Hilang, https://lampung.tribunnews.com/2019/12/02/suheri-menangis-saat-lihat-kantor-bmt-dana-mulya-syariah-tutup-uang-saya-rp-100-juta-hilang?page=all.