Begitu pula sebaliknya, anak kandung Casuni pun baru pertama kali melihat ibu itu setelah menjadi almarhum.
Bayi berusia 11 tahun itu juga terlihat terus menangis di pangkuan neneknya sepanjang warga menyolatkan Casuni di rumah duka.
"Semenjak keluar dari rumah sakit (setelah melahirkan) sampai meninggal, almarhum belum ketemu anaknya," ucap dia.
Selain ingin bertemu anaknya, disampaikan Surtini, Casuni juga berpesan sebelum meninggal ingin bertemu dengan ayah kandungnya.
Ayah kandungnya itu sudah sekitar 15 tahun tidak pulang, ia bekerja di Batam sebagai nelayan.
"Sudah dikabari keluarga ayahnya di Batam tapi katanya sedang di laut, minggu depan baru pulang, jadi sampai sekarang belum tahu almarhum sudah meninggal," ucapnya.
Baca: Wanita Ini Menangis Histeris Sambil Gendong Anaknya yang Meninggal
Sementara itu Surtini menceritakan, kondisi Casuni sebelum meninggal sangat mengkhawatirkan, tubuhnya kurus kering dan hanya menyisakan tulang dan kulit.
Casuni juga tidak bisa berbaring.
Sepanjang hari dia hanya terduduk jongkok memeganggi kedua lututnya.
Di rumah kecil itu, Casuni hanya dirawat oleh neneknya yang sudah sangat tua serta bibinya yang tunawicara.
Faktor ekonomi membuat Casuni tidak bisa mendapat perawatan kesehatan yang maksimal untuk menyembuhkan penyakit keras yang dideritanya.
"Gak bisa berbaring, Mas. Itu kakinya juga sudah tidak bisa diluruskan lagi, sempat dirawat di rumah sakit bantuan dari Dinsos tapi tidak lama. Di sana tidak ada yang nungguin, neneknya sudah tua, bibinya kan tunawicara. Jadi, dirawatnya di rumah," ucap dia.
Selain itu, Casuni juga hanya bisa menangis sepanjang hari.
Ia menitikkan air mata setiap kali teringat anak dan ayahnya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Hingga Meninggal, Casuni, Ibu Muda di Indramayu Tak Pernah Bertemu Anak Kandungnya