TRIBUNNEWS.COM, BREBES - Dua orang petani menemukan tulang kerangka manusia di area Perhutani BKPH Salem KPH Pekalongan Barat, tepatnya di kawasan Gunung Lio, Salem, Brebes, Senin (2/12/2019).
Lokasi temuan tulang kerangka manusia tersebut juga merupakan area bekas longsor yang pernah terjadi pada awal 2018 lalu.
Diduga, tulang kerangka tersebut adalah salah satu dari 4 korban longsor yang hilang yang jenazahnya belum ditemukan hingga saat ini.
Dua orang petani yang menemukan tulang kerangka manusia itu yakni Abidin (57) dan Ahya Wisona (72).
Keduanya warga Desa Pasirpanjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes.
Saat itu, kedua petani tersebut sedang beraktifitas di kebun yang merupakan bagian dari areal seluas 16,8 hektar yang tertutup material longsor, sekitar pukul 14.00 WIB.
Baca: Kerangka Manusia Ditemukan di Salem, Diduga Korban Longsor 22 Februari 2018 Lalu
Baca: Kiper Pesat Tegal Reja Brebes Meninggal di Tengah Pertandingan, Diduga Serangan Jantung
Baca: Ajukan Banding, Nurul Qomar Tidak Ditahan Sehingga Masih Beraktivitas Biasa
"Cangkul Abidin tidak sengaja membentur benda keras saat sedang menggali saluran air untuk memupuk tanaman kacang tanah di kebun yang terdampak bencana tanah longsor 2018 lalu," kata Danramil 13 Salem Kodim 0713 Brebes melalui Bati Tuud, Pelda Jahri, Selasa (3/12/2019).
Setelah dilakukan penggalian lagi, ternyata adalah tulang dari kerangka manusia.
Selanjutnya kedua petani tersebut melaporkannya kepada perangkat desa, untuk diteruskan kembali kepada aparat terkait.
Tak berselang lama, anggota Polsek Salem bersama anggota Unit Intel Kodim 0713 Brebes wilayah Salem dan Babinsa Koramil 13 Salem, piket Satpol PP Salem, mendatangi TKP untuk melakukan penggalian.
"Dari penggalian di lokasi, ditemukan beberapa tulang kerangka manusia yaitu meliputi tulang kaki, jari-jari kaki dan tangan, tulang belakang, tulang panggul dan tulang dahi," ucapnya.
Anggota Unit Intel Kodim 0713 Brebes wilayah Salem, Serma Wartono, menambahkan temuan tulang kerangka manusia itu diduga merupakan korban longsor pada 2018 silam yang jenazahnya belum ditemukan hingga saat ini.
Dalam kejadian longsor itu, 4 warga dinyatakan hilang.
"Temuan tulang kerangka manusia sementara belum utuh. Untuk saat ini disimpan di Puskesmas Bentar, Salem, sambil menunggu proses penggalian lebih lanjut," tambahnya.
Jika dinyatakan cukup atas upaya pencarian terhadap tulang bagian tubuh lainnya, katanya, maka tulang kerangka tersebut akan dievakuasi Tim Forensik Dokkes Polres Brebes, guna dilakukan tes DNA.
"Tes DNA itu untuk mencocokkan dengan keempat keluarga korban yang kehilangan anggota keluarga atas musibah longsor tahun lalu," jelasnya.
Sekedar diketahui, bencana longsor menyebabkan 18 korban jiwa dan 4 orang hilang di wilayah Desa Pasirpanjang, Salem, pada 22 Februari 2018 silam.
luas timbunan longsor di titik akhir yaitu persawahan Desa Pasirpanjang mencapai 16,8 hektar. Material utama berasal dari mahkota longsor Bukit Labuhan Gunung Lio yang mencapai titik tersebut sejauh kurang lebih 1 kilometer.
Diperkiraan 1,5 juta meter kubik menutup persawahan warga dengan ketebalan bervariasi dari 5-20 meter. Longsor ini juga telah memutus Jalan Provinsi di ruas Banjarharjo-Salem, sepanjang 520 meter. (m zaenal arifin)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Petani Temukan Tulang Kerangka Manusia di Bekas Lokasi Longsor Salem Brebes