TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita ditemukan tewas di kamar kos-kosan di Jalan Punak, Kelurahan Sei Putih Timur II, Kecamatan Medan Petisah, Kota Medan, Rabu (4/12/2019).
Diketahui korban bernama Alung Harahap alias AH (25), ia ditemukan dalam keadaan bersimbah darah di kamar kosnya.
Dikutip dari TribunMedan.com, diduga kuat korban dibunuh menggunakan cutter yang ditemukan di lokasi.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), dari badan korban ditemukan sayatan di leher sebelah kanan dan ada bekas luka benturan di kening bagian atas, pipi, dan kaki.
Berikut Tribunnews.com telah merangkum fakta-fakta terkait dengan pembunuhan AH di Medan:
1. Penghuni Baru di Kos
Menurut seorang penghuni kos-kosan bernama Anasril Mendrofa, korban belum lama tinggal di kos-kosan Hj Ery Elisa.
"Dia paling baru dua-tiga bulan ngekos di sini," ujar Anasril dikutip dari TribunMedan.com.
Menurut Anasril Mendrofa, dia dan teman kos yang lainnya tidak ada yang mengetahui pekerjaan AH.
"Kerjanya enggak jelas, kami satu kos-kosan tidak ada yang tahu dia kerjanya apa," terang Anasril.
Anasril menuturkan, dirinya dan korban hanya bertemu saat sedang belanja di warung depan kos-kosan.
"Saya sama korban kenal-kenal gitu saja. Bertemu cuma pas dia belanja di warung depan kos-kosan," tuturnya.
2. Korban Aktif di Facebook
Pada laman media sosial Facebook-nya, AH sering memposting foto serta membuat status.
Diketahui sebelum ditemukan tewas, AH sempat beberapa kali mengunggah status di Facebook.
Dalam status Facebook yang diunggah AH pada 18 November 2018 pukul 08.08 WIB, AH menulis dia akan pergi untuk menyembuhkan diri.
"Aku pergi untuk menyembuhkan diri. Dari yang terlihat dan maupun yang tidak. Makasih ya," tulis AH.
Empat hari sebelum ditemukan tewas, pada Minggi 1 Desember 2019, AH kembali membuat status di laman Facebook-nya.
"Jangan buat rasa percayaku jadi rasa benci. Kalau aku udah benci ntar aku pergi dan kau baru tahu artinya," tulisnya.
3. Pelaku Menulis Pesan di Dinding
Setelah membunuh AH di kamar kos-kosannya, pelaku sempat menggoreskan kata-kata tentang keresahan di dalam dinding kamar.
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto mengatakan, pelaku sempat menulis kata-kata di dinding kamar korban menggunakan darah.
"Beberapa barang bukti banyak ditemukan termasuk tulisan-tulisan tangan dari pelaku.
Pelaku membuat tulisan tangan di dinding menggunakan darah dan sebagainya," kata Dadang dikutip dari TribunMedan.com.
Dadang mengungkapkan, goresan tangan di dinding berupa tulisan-tulisan tentang kesedihan.
Tulisan tersebut menjadi satu di antara alat bukti lain untuk mengamankan pelaku.
4. Pelaku Menghilangkan Jejak
Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol Eko Hartanto mengungkapkan seusai menjalankan aksinya, pelaku diduga sempat berusaha menghilangkan jejak.
Pelaku menghilangkan jejak dengan cara mencuci cutter yang dipakai untuk membunuh korban.
"Pelaku sempat mencuci pisau cutter yang digunakan untuk habisi nyawa korban," ujar Eko dikutip dari TribunMedan.com.
Kompol Eko Hartanto mengungkapkan pelaku keluar masuk ke kamar kos-kosan korban melalui pintu belakang.
Karena pintu belakang lokasinya lebih sepi.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus pembunuhan ini.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri) (TribunMedan.com/M Adimaz Kahfi)