Alumni Jurusan Pendidikan Luar Biasa Universitas Islam Nusantara Bandung 2017 itu mengakui, perjalanan menjadi CPNS tidaklah mudah.
Diwartakan oleh TribunJateng.com, di awal pendaftaran, ia mengaku pesimis.
"Saya tidak banyak berharap. Untuk berjalan saja, saya harus dibantu skateboard. Saya hanya pengen tahu saja, bagaimana perjalanan menjadi CPNS itu. Biar mendapat pengalaman."
"Setelah ikut tes di Stadion Pandanaran Wujil Ungaran, saya sempat ketinggalan kereta di Stasiun Tawang. Akhirnya, saya tidur di stasiun dan ikut kereta berikutnya," tuturnya.
Ketika menerima pengumuman dan dinyatakan lolos, Hikmat mengakui, pemerintah memang sangat perhatian kepada dirinya dan 12 penyandang disabilitas yang diterima menjadi CPNS.
Pemberkasan yang disyaratkan pada Senin (25/3/2019) pun membuat dirinya harus kembali ke Semarang.
Pernah Menjadi Pengemudi Taksi Online
Sebelumnya, Hikmat bekerja sebagai pengemudi taksi online.
Seusai diterima seleksi CPNS, Hikmat meninggalkan pekerjaannya sehari-hari itu.
"Bapak saya, tukang tensi keliling dari kampung ke kampung. Ibu hanya dirumah. Saya tinggal di Jakarta bersama kakak," ujarnya.
Baginya, pengalaman menjadi tenaga pengajar di SLB Ajiterep Cimahi, SLB Adzkia, SLB Budi Nurani, SLB Bakti Pertiwi dan tenaga lepas di kantor BPJS membuat pengalamannya bertambah.
Pernah Menjadi Pengemudi Taksi Online
Sebelum menjadi guru, Hikmat bekerja sebagai pengemudi taksi online.
Seusai diterima, Hikmat meninggalkan pekerjaannya sehari-hari itu.