TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Sesosok mayat ditemukan warga membusuk di sebuah rumah kosong daerah Benowo, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (8/12/2019).
Warga yang menemukannya sempat ketakutan saat melihat kondisi mayat yang membusuk.
Jasadnya ada di sebuah ruangan di rumah itu dalam kondisi sudah membusuk.
Mayat berjenis kelamin pria itu ditemukan seorang warga awalnya di satu rumah kosong di Perumahan Western Village blok A 4/ 19, Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (8/12/2019).
Mayat pria itu bernama Abdul Cholik (71) kelahiran Bojonegoro yang tinggal di Perumahan Western Village Blok A3 / 04, Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya.
Informasinya mayat pria itu ditemukan di sebuah kamar paling ujung di dalam rumah yang tidak berpenghuni milik Sie Soenjoto Soegianto.
Menurut Petugas Keamanan perumahan, Sugiarto, korban ditemukan oleh petugas kebersihan pemilik rumah, Nur Wahyudi, yang kebetulan hendak membersihkan bagian dalam rumah karena berencana akan direnovasi.
Sesampainya di dalam rumah, Nur Wahyudi sontak mencium aroma tak sedap menyeruak.
Saat ditelusuri sumber aroma tak sedap itu, ternyata ada sesosok mayat dalam kondisi bersedekap di pojok kamar paling ujung rumah tersebut.
"Itu rumahnya Pak Sie Soenjoto Soegianto, mau direnovasi katanya. Ada bau gak enak ternyata korban," kata Sugiarto saat ditemui TribunJatim.com, Minggu (8/12/2019).
Menurut Kanit Reskrim Polsek Benowo Ipda Jumeno Warsito, kondisi mayat korban telah dalam fase pembusukan.
Diperkirakan kematian korban di dalam lokasi tersebut terhitung sejak sebulan lalu.
Baca: Asmara Tukang Pijat dan Tukang Jagal Berakhir Pembunuhan, Mayat Korban Membusuk 5 Bulan di Indekos
Baca: VIRAL Video Lamborghini Terbakar di Surabaya, Pengemudi Keluar Kenakan Dress Warna Merah
Ipda Jumeno Warsito menuturkan, personelnya berhasil memastikan identitas korban setelah menemukan KTP dan SIM yang berada di dekat tubuh korban.
"Setelah di cek di alamat korban dan ada anaknya bernama Reza dan Ilham anak korban membenarkan orang tuanya sudah menghilang sekitar 1 bulanan," katanya.
Saat ini mayat telah dipindahkan ke RSU Dr Soetomo, sedangkan kedua anak korban kini berada di Mapolsek Benowo untuk dimintai keterangan.
Gelas Hijau Jadi Kunci Kasus
Abdul Cholik (71) yang ditemukan tewas di rumah milik Sie Soenjoto Soegianto ternyata terjatuh dari lantai dua.
Pria kelahiran Bojonegoro tersebut diduga terjatuh dari lantai dua rumahnya sendiri yang beralamat di Perumahan Western Village Blok A3 / 04, Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo, Surabaya, Jawa Timur.
Kanit Reskrim Polsek Benowo Ipda Jumeno Warsito memastikan dugaan tersebut setelah menemukan sejumlah fakta pendukung.
Baca: Semua Calon Punya Peluang Sama Diusung PDIP dalam Pilkada Solo, Termasuk Gibran Rakabuming
Baca: PDIP Tegaskan Tidak Akan Usung Mantan Narapidana Korupsi dalam Pilkada 2020
Pertama, saat mayat ditemukan, atap dan plafon ruang kamar dalam keadaan berlubang.
Ipda Jumeno Warsito menduga, korban terjatuh dari lantai dua rumahnya, di Perum Western Village Blok A3 / 04, yang berdempetan langsung dengan rumah yang menjadi lokasi ditemukannya mayat.
Yakni, rumah tidak berpenghuni milik Sie Soenjoto Soegianto di Perumahan Western Village blok A 4/ 19, Kelurahan Sememi, Kecamatan Benowo, Surabaya, Jawa Timur.
"Rumahnya kan di loteng, tapi tanpa sekat, atau los gitu. Mungkin korban ini jalan atau gimana, namanya juga stres, terus menginjak asbes kropos," kata Ipda Jumeno Warsito saat dihubungi TribunJatim.com, Minggu (8/12/2019).
Kedua, korban belakangan diketahui mengalami gejala psikologi stres.
Baca: Hasto Kristiyanto Beberkan Instruksi Megawati Jelang Perayaan HUT Ke-47 dan Rakernas PDIP
Baca: Berkunjung ke Surabaya, Hasto Peringati 100 Hari Meninggalnya Habib Sholeh Almuhdar
Ipda Jumeno Warsito memastikan hal itu setelah menggali informasi dari anak-anak korban.
"Anak-anak korban, Reza dan Ilham, membenarkan bahwa orang tuanya sudah menghilang sekitar 1 bulanan dan orang tuanya tersebut mengidap penyakit stres," jelas Ipda Jumeno Warsito.
Fakta lain ditemukan dari anak korban, bahwa lantai dua rumah mereka, ditemukan gelas berbahan plastik warna hijau yang lazim digunakan korban untuk minum.
Gelas berbahan plastik warna hijau itu tergeletak begitu saja.
Diduga gelas tersebut menjadi jejak terakhir sebelum korban diketahui menghilang selama sebulan, dan akhirnya ditemukan tewas di dalam rumah tak berpenghuni yang berdempetan langsung di belakang rumahnya.
"Satu bulan yang lalu, kata anaknya 30 Oktober 2019 terakhir kelihatan bapaknya," jelas Ipda Jumeno Warsito.
Dan selama ini korban juga dikenal kerap bepergian ke luar rumah tanpa pamit kepada anak-anaknya.
"Terakhir saksi melihat korban naik ke atas loteng rumah menemukan gelas hijau plastik yang biasa dipakai oleh korban," terang Ipda Jumeno Warsito.
"Kalau korban pergi dari rumah tidak pernah memberitahu anaknya, bisa sampai 1-2 minggu, kalau ditanya jawabnya dari rumah temannya," ujar Ipda Jumeno Warsito.
Keanehan perilaku yang semacam itu juga disadari oleh tetangga-tetangga korban.
Tetangga korban, Agung sering kali ia melihat korban berjalan tanpa arah di kawasan Surabaya yang berjarak cukup jauh dari kediamannya.
"Biasanya memang jalan kaki bawa tas. Sudah sepuh beliau, emang udah pikun. Kadang jalan jauh saya antarkan gitu," tutur Agung saat ditemui TribunJatim.com di lokasi.
Baca: Dina Oktavia Jungkir Balik Hidupi Bayinya yang Kena Hidrosefalus, Suami Bikin Pengakuan Mengejutkan
Baca: Polisi Bantu Ibu Melahirkan di Pinggir Jalan Kawasan Hutan, Saat Itu Kepala Bayi Sudah Keluar
Hal senada juga disampaikan Petugas Keamanan komplek Sugiarto, tak jarang korban saat tersesat di kawasan Surabaya diantar oleh para tetangga yang bersimpati padanya.
"Sudah sepuh sudah enggak sadar. Warga sering ngantarkan beliau kalau tersesat jauh dari rumah. Sering hilang, kadang ketemu dimana diantar Satpol PP," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Detik-detik Evakuasi Mayat di Rumah Kosong Surabaya, Sedekap di Pojok Kamar, Gelas Jadi Petunjuk