Sementara seorang warga lainnya melaporkan penemuan mayat tersebut ke Kades Tumbang Mahup.
Jenazah korban kemudian diperiksa Dokter Forensik di RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya.
Senin (9/12/2019), dipastikan bila jenazah tersebut benar bocah berinisial H yang hilang tiga hari sebelumnya.
Diduga korban sodomi
Dalam jumpa pers, Senin (9/12/2019), Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Hendra Rochmawan didampingi Dokter Forensik RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya, Ricka, membenarkan bila jasad bocah berusia 12 tahun tersebut merupakan korban pembunuhan.
"Jasad merupakan korban pembunuhan dan kami sudah melakukan pemeriksaan visum atas tubuhnya," ujar Ricka didampingi Kabid Humas Polda Kalteng.
Baca: Simpan Dendam, Mandor Tega Habisi Buruh Bangunan dengan Cara Keji: Pelaku Menyesal & Ngaku Berdosa
Menurut Ricka, pihaknya memeriksa bagian anus korban yang sudah dalam keadaan rusak diduga merupakan korban sodomi.
"Memang kami menduga korban sebelum dibunuh sempat disodomi, karena lubang anusnya ada kerusakan," ujarnya.
Dugaan tersebut dibenarkan Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Hendra Rochmawan.
"Ya, sementara ini kami menduga korban dilakukan sodomi. Kami masih melakukan pendalaman kasus ini," ujarnya.
Pelaku dikenal punya kelainan seksual
Berdasarkan alat bukti yang dikumpulkan, kepolisian bergerak cepat dan menangkap pelaku pembunuhan korban bocah tersebut.
Berdasarkan penyelidikan, pelaku pembunuhan mengarah kepada pria berinisial A (35).
Kepala Bidang Humas Polda Kalteng, Kombes Pol Hendra Rochmawan, mengatakan pelaku merupakan warga desa setempat.