News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Total 4 Kali Teror Bom di Rumah Keluarga Yusuf, Diduga Terkait Persaingan Bisnis Travel Umrah

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Teror bom terjadi di Kota Palembang, ternyata 3 kali sebelumnya juga terjadi di rumah ipar Sunariah. TRIBUN SUMSEL/SHINTA DEWI ANGRAENI

Terlihat, ada beberapa personel yang menyisir di dalam komplek tersebut.

Polisi mengevakuasi warga yang berada di lokasi teror bom di Sibolga, Selasa (12/3/2019) (Istimewa)

Sedangkan, satu personel lain berjaga di depan pintu masuk agar tidak ada orang yang masuk ke dalam komplek selama penyisiran dilakukan.

Terlihat pula, mobil Gegana yang stanby di dalam komplek.

Dengan menggunakan peralatan deteksi bom, personil Gegana Brimob Polda Sumsel melakukan penyisiran terkait isu adanya bom di dalam komplek tersebut.

Pemilik rumah yang diteror bom di Komplek Sederhana 1 Nomor 1138 RT 16 RW 005 Kelurahan Talangan Aman Kecamatan Kemuning, Palembang sempat kaget.

Menurut Sunariah (65), memang sebelumnya ada seseorang yang menelepon anaknya dan mengatakan akan meledakkan bom di depan rumahnya.

Karena penasaran, akhirnya ia mengecek di sekitar rumahnya.

Rumah Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera di Perumahan Iqro, Jalan KH Ahmad Madani, Kelurahan Jati Makmur, Pondok Gede, Bekasi, dilempar bom molotov oleh orang tak dikenal, Kamis (19/7/2018). (WARTA KOTA/MUHAMAD AZZAM)

"Saat dicek, ada tas ransel di depan rumah dekat sumur. Penasaran, aku sempat buka dan terlihat ada kabel dan pipa," ujarnya.

Karena penasaran, membuat Sunariah akan membuka tas tersebut. Namun, tindakannya yang akan membuka tas tersebut dilarang anaknya.

Terlebih, sudah terlihat kabel dan pipa dari dalam tas ransel tersebut.

Sehingga, Sunariah memutuskan untuk melaporkan temuan tas ransel tersebut ke ketua RT.

"Dari ketua RT, langsung lapor polisi. Tidak lama, Gegana juga datang dan mengamankan tas itu. Gegana juga menyisir rumah, agar tidak ada barang lain yang mencurigakan," katanya.

Setelah Gegana mengecek tas tersebut dan memang berisikan kabel serta pipa, membuat tas tersebut langsung dibawa ke mobil Gegana.

Di dalam tong mobil Gegana, tim penjinak bom langsung meledakkannya.

"Tidak tahu bom benar atau tidak. Karena, tadi dimusnahkan Gegana," katanya.

Teror bom di Kompleks Sederhana 1 dan penyisiran yang dilakukan akhirnya menemukan sebuah tas di dalam pekarangan rumah milik Sunariah Nomor 1138 RT 16 RW 005 Kelurahan Talang Aman, Kecamatan Kemuning Palembang.

Tak tersebut, langsung diamankan Tim Gegana Brimob Polda Sumsel.

Usai diamankan, tas tersebut dibawa ke mobil Gegana dan dilakukan diskrafter atau di ledakan.

Tetangga Sunariah, Lina (42) ketika ditemui menuturkan, rumah tetangganya itu sempat mendapat telepon dari seseorang dan akan mengebom rumahnya.

Namun, hal tersebut tidak dipedulikannya.

"Telepon itu sekitar pukul 10.00, ada yang telepon dan mengatakan sudah meletakkan bom di rumahnya," ujar Lina.

Karena tak mempedulikannya, membuat Sunariah tak ambil pusing. Seperti biasa, ia keluar ke perkarangan rumah. Saat itulah, ditemukan sebuah tas.

Sempat dibukanya, ternyata di dalam tas tersebut berisi panci yang dibalikkan.

Karena takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, ia memutuskan untuk melaporkan hal tersebut ke ketua RT.

"Jadi heboh, karena dilihat seperti belakang panci. Kata Pak Sunariah, ada kabelnya," ujarnya.

Persaingan Bisnis

Terkait teror bom di rumah Sunariah di Jalan Sederhana 1 Kelurahan Talang Aman Kecamatan Kemuning Palembang, hal tersebut dibenarkan Polda Sumsel.

Melalui Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, dari laporan ketua RT dan anak korban ke Polsek Kemuning, langsung ditindak lanjuti dengan pengecekan yang dilakukan tim Gegana Polda Sumsel.

Dari pengecekan, ternyata tas ransel warna hitam memang berisikan kabel dan pipa. Karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan, dilakukan pemeriksaaan lebih lanjut di mobil Gegana.

"Setelah diperiksa lebih detil, ternyata tas itu hanya berisikan kabel dan pipa saja. Bukan berisi bom berdasarkan teror dari si penelepon," ujar Supriadi.

Karena akan membuat cemas, tas berisikan kabel dan pipa tersebut, diputuskan untuk dimusnahkan tim Gegana Brimob Polda Sumsel.

Rumah Wakil Ketua KPK Laode M Syarif di Jalan Kalibata Selatan, Pancoran, Jakarta Selatan, baru saja mendapatkan ancaman teror bom (TRIBUNNEWS.COM/ILHAM RIAN)

Menurut Supriadi, teror ini karena berlatar belakang masalah usaha tour and travel umrah. Pelaku diduga tidak senang dengan usaha yang digeluti Sunariah yang terlihat lebih maju.

"Ini diduga orang yang kenal sama pemilik rumah. Karena, sebelumnya sempat menelepon dan meneror bila ia sudah meletakan bom di rumah. Dari keterangan pemilik rumah, ada yang tidak senang usahanya maju," ujar Supriadi.

Meski bukan bom yang sebenarnya diletakan di depan rumah Sunariah, tetapi dengan teror yang ada dan sudah meresahkan masyarakat, menurut Supriadi kasus ini tetap akan dilakukan penyelidikan.

"Nanti, siapa pelakunya baru bisa ketahuan. Setelah penyidik melakukan penyelidikan dan memeriksa saksi-saksi," ujarnya. (TRIBUN SUMSEL/SHINTA DEW)

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Teror Bom di Kota Palembang, Ternyata Sudah 3 kali Teror Serupa di rumah Ipar Sunariah Talang Aman

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini