Laporan Wartawan Tribun Jateng Dina Indriani
TRIBUNNEWS.COM, BATANG - Dinas Kesehatan Kabupaten Batang mencatat kasus HIV/ AIDS di Kabupaten Batang per Oktober tahun 2019 mencapai angka 98 ODHA.
Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2018 lalu dimana hanya ditemukan 88 ODHA.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Batang, Yuli Suryandaru, mengatakan hingga September 2019, sebanyak 19 Orang Dengan HIV AIDS (ODHA) di Batang meninggal dunia.
"Sampai bulan Oktober data kami tercatat ditemukan 98 ODHA, dan 19 ODHA yang meninggal dunia," tuturnya, Rabu (11/12/2019).
Pasien ODHA meningggal dikarenakan beberapa faktor di antaranya memang terlambat dalam pengobatan dan juga mangkir dalam pengobatan sehingga akhirnya menyebabkan kematian karena daya imunitasnya semakin menurun.
Beberapa ODHA memang dikatakannya mangkir dalam menjalani pengobatan lantaran beberapa alasan, seperti jauhnya akses ODHA ke sarana faskes yang menyediakan obat, berpindahnya ODHA tersebut ke lain daerah, dan terakhir lantaran memang ODHA tersebut tidak ada niatan untuk berobat.
Baca: Kehilangan Salah Satu Bayi Kembar 40 Hari Karena Suapi Pisang, Ibu Ngaku Tak Tahu: Suratan Takdir
"Padahal jika berobat secara rutin bisa meningkatkan kualitas hidup ODHA itu sendiri dan juga bisa mengurangi penularan penyakit melalui cairan tubuh jika rutin mengkonsumsi obat," jelasnya.
Disampaikannya, obat bisa didapatkan secara gratis di pusat kesehatan Perawatan Dukungan Pengobatan (PDP) yang bisa memberikan obat untuk HIV AIDS.
Yuli mengatakan memang di tahun sebelumnya hanya ada beberapa PDP yang bisa melayani pengobatan HIV AIDS seperti RSUD Batang, RS QIM, Puskesmas Subah dan Bandar I.
"Tapi untuk tahun ke depan layanan PDP ini akan aktif di beberapa puskesmas lainnya, seperti Puskesmas Wonotunggal, Gringsing 2, RSUD Limpung dan lainnya," ujarnya.
Saat ini pihaknya juga dibantu beberapa LSM Dan komunitas berusaha memaksimalkan screening HIV AIDS.
Screening HIV AIDS sendiri biasanya dilakukan di sasaran kunci dan utama seperti kepada Wanita Pekerja Seks (WPS), Lesbian Gay Biseksual dan Transgender, penderita Infeksi Menular Seksual, Penderita Hamil, TBC dan Warga Binaan Pemasyarakatan.
"Saat peringatan Hari HIV AIDS kami bersama KPA dan FKPB melakukan screening, harapannya ke depan masyarakat yang sudah terinfeksi bisa rutin berobat, sehingga angka kematian pada ODHA bisa berkurang dan bisa mengurangi penularan virus," pungkasnya. (din)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Jumlah HIV/AIDS di Batang Meningkat, 19 ODHA Meninggal Tahun Ini