News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tahun Anggaran Sudah Mepet, Wali Kota Bandung Oded M Danial: Penggusuran Dilakukan Demi Ketertiban

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkap Layar YouTube KompasTV Wali Kota Bandung Oded M Danial

TRIBUNNEWS.COM - Wali Kota Bandung, Oded M Danial buka suara terkait penggusuran yang terjadi di Kelurahan Tamansari, Bandung, Kamis (12/12/2019).

Ia meminta maaf kepada masyarakat dan pihak yang merasa terganggu akibat proses penggusuran tersebut.

Pria yang akrab disapa dengan Mang Oded itu menegaskan sebagai pihak pemerintah, ia tidak memberikan toleransi kepada pihak-pihak yang menimbulkan kekerasan.

Orang nomor satu di Bandung itu mengatakan lebih memilih untuk melakukan pendekatan dengan jalan mediasi.

Melalui mediasi, sudah terbukti sebagian besar masyarakat mengikuti kebijakan pemerintah.

Masyarakat yang mengikuti kebijakan pemerintah tersebut justru melakukan pembongkaran bangunan rumah mereka sendiri.

Ada sekira 158 keluarga yang sudah setuju.

Artinya, kata Oded, itu sudah mencapai 90 persen.

Ia pun mengatakan bahwa harus memperhatikan warga yang lebih banyak.

Diwartakan TribunJabar, Pemerintah Kota Bandung juga mengatakan bahwa penertiban yang dilakukan pihak Satpol PP dan Polisi di lapangan sudah sangat baik dan luar biasa.

"Ini sudah program lama untuk penataan rumah layak huni di tanah milik Pemerintah Kota Bandung. Sejak 2010 sudah tidak dipungut sewaan, artinya bahwa mereka telah menyadari bahwa itu bukan lahan mereka," kata Oded.

Sementara itu, terdapat 17 masa bangunan masih bertahan.

"Karena kami memang, tahun anggaran sudah mempet. Demi melaksanakan ketertiban itu kami laksanakan," tutur Oded yang Tribunnews kutip melalui tayangan YouTube Kompas TV, Sabtu (14/12/2019).

Tanggapan Kapolrestabes Bandung

Penggusuran yang dilakukan oleh petugas gabungan di Tamansari, Bandung berakhir ricuh, Kamis (12/12/2019).

Kapolrestabes Bandung, Kombes Irman Sugema memberikan himbauan kepada masa yang melakukan perlawanan dan saling lempar.

Ia menerangkan penggusuran yang berakhir ricuh itu berawal dari aksi saling dorong dan masyarakat melakukan aksi pelemparan.

"Hal tersebut memancing rekan yang lain," tutur Kombes Irman Sugema.

Akibatnya, lebih dari 10 orang ditangkap pihak kepolisian.

Sejumlah pria diamankan oleh pihak kepolisian seusai melakukan penyisiran di dekat lokasi penggusuran.

Diwartakan TribunJabar sebelumnya, kebanyakan dari pria tersebut mengenakan pakaian warna hitam.

Tangkap Layar YouTube KompasTV Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema (Tangkap Layar YouTube KompasTV)

Di bawah mata mereka diolesi krim putih yang menyerupai pasta gigi.

Saat itu, pihak kepolisian melakukan penyisiran hingga masuk ke pertokoan Balubur Town Square (Baltos) Bandung.

Proes penyisiran tersebut dilakukan selama tiga puluh menit.

Seusai dilakukan penyisiran, proses penertiban bangunan kembali dilanjutkan.

Warga Memilih Bertahan

Warga di Tamansari, Bandung memilih tinggal di dekat lokasi penggusuran, Kamis (12/12/2019).

Mereka memilih tinggal di Masjid lantaran tidak terima tempat tinggal mereka digusur.

Seusai digusur, rencananya lokasi tersebut akan dibangun sebagai kawasan rumah deret.

Warga Tamansari, Eva menuturkan memilih untuk tetap tinggal di lokasi itu karena menunggu solusi dari pemerintah.

"Stay di sini sampai mendapatkan solusi yang betul. Semua warga di sini yang bertahan ada anak-anak juga," tutur Eva.

Eva Warga Kelurahan Tamansari Bandung (Kompas TV)

Menurut Eva, selain karena ada anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah ada alasan lain.

Ia menuturkan sebenarnya warga digusur harus tinggal di Rusunawa Rancacili.

Sementara itu, masih ada yang sekolah di daerah Tamansari, ada punya yang bekerja di daerah itu juga.

"Kalau dari Rancacili itu minimal mengeluarkan untuk akomodasi Rp 50 ribu, belum untuk makannya," katanya.

Penggusuran Tamansari

Proses penggusuran pemukiman warga di Kawasan Tamansari, Kota Bandung berjalan pada Kamis (12/12/2019).

Beberapa petugas gabungan turut terlibat penggusuran tersebut.

Di antaranya dari petugas Satpol PP, TNI, Polri.

Mereka berada di lokasi penggusuran rumah warga di RW 11 Kawasan Tamansari tersebut.

Diwartakan TribunJabar sebelumnya, sejumlah alat berat hingga siang hari.

Alat berat tersebut dioperasikan untuk meruntuhkan beberapa bangunan yang didominasi bangunan semi permanen.

Ratusan warga Tamansari terlihat mengangkat barang-barang perabotan rumah tangga mereka.

Beberapa barang di antaranya masih terletak di sekitar lokasi eksekusi.

Ada perabotan yang diletakkan di halaman masjid,.

Ada pula di belakang pusat perbelanjaan Balubur Town Square.

Warga Gotong Royong Angkat Barang-barang

Sejumlah warga terlihat bergotong-royong mengangkat barang-barang dan perabotan dari dalam bangunan rumah yang akan diruntuhkan.

Puluhan pakaian dikemas ke dalam karung dan kantong plastik.

Perabotan rumah di antaranya kasur, dipan, lemari, televisi, dispenser, alat elektronik lainnya, hingga dua ekor ayam berbulu putih di evakuasi oleh warga ke pelataran Masjid Al Islam.

Alat berat digunakan untuk meratakan bangunan di sekitar RW 11, Tamansari Bandung itu.

Beberapa saat bangunan diruntuhkan, tak terlihat lagi barang-barang di dalam bangunan itu.

Diwartakan TribunJabar, ada warga yang masih mengangkut barang-barangnya, dan ada sejumlah orang termasuk Lansia dan anak-anak, hingga perempuan duduk sembari menjaga barang perabotan yang diletakkan di pelataran Masjid.

Kondisi wilayah Tamansari RW 11 Kota Bandung dari Jembatan Layang Pasupatu, Kamis (12/12/2019) (Tribun Jabar/ Daniel Andreand Damanik)

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani) (TribunJabar.id/Daniel Andreand Damanik)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini