TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Ayah Ahmad Yusuf Ghozali, Bambang Sulistyo menemukan sejumlah kejanggalan tewasnya sang anak yang ditemukan tanpa kepala di Samarinda.
Sebelum ditemukan tewas tanpa kepala, Ahmad Yusuf Ghozali hilang sekitar 16 hari saat dititipkan orang tuanya di sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Jannatul Athfaal, Jalan Abdul Wahab Syahrani, Kecamatan Samarinda Ulu, Kalimantan Timur.
Jasad balita berusia 4 tahun itu ditemukan di pinggiran sungai dekat rumah warga yang berlokasi di Jalan P Antasari, Kecamatan Samarinda Ulu beberapa waktu lalu.
Ditemukannya jasab Ahmad Yusuf Ghozali yang tak utuh membuat Bambang Sulistyo merasakan kejanggalan.
Dilansir dari Kompas Tv pada Selasa (17/12), Bambang Sulistyo menuturkan kejanggalan yang dirasakannya itu.
Bambang Sulistyo menceritakan kejanggalan dengan hilangnya seluruh organ dalam vital sang anak, padahal baju dalam Ahmad Yusuf Ghazali itu utuh.
"Kondisinya mengenaskan. Bagian dada atas dan organ dalam vital hilang," beber Bambang Sulistyo.
Dikatakan sang ayah, organ dalam vital Ahmad Yusuf Ghazali lenyap yakni jantung, hati, empedu, hingga ginjal.
Hilangnya organ dalam vital sang anak membuat Bambang Sulistyo mengaku cemas.
"Itu yang sangat membuat saya menjadi sedikit cemas," ucap Bambang Sulistyo.
• Fakta Baru Balita Tewas Tanpa Kepala di Samarinda, Ibunda Ungkap Gelagat Aneh Yusuf Saat Dititipkan
Kendati organ dalam hilang, rupanya baju dalam Ahmad Yusuf Ghazali itu utuh.
Tak ada robek, juga tak ada bercah darah setitik pun. Baju masih menempel rapi di badannya.
"Kalau misalnya ada binatang mau makan atau apapun itu, dia harus melewati baju dalam dulu. Tetapi baju dalam itu utuh," tegas Bambang Sulistyo.
Lebih lanjut, Bambang Sulistyo mengaku memiliki pengalaman di laboratorium sehingga ia juga merasakan kejanggalan lainnya.