Usai masa pendidikan tiga tahun, mereka masih harus mengikuti praktik pra pelayaran (prala) dengan berlayar keliling Asia selama setahun penuh di atas kapal niaga.
Setelah proses pembelajaran dan praktik selama empat tahun, baru kemudian para taruna ini menjalani upacara wisuda dan mendapat gelar Perwira Pelayaran Niaga Tingkat IV.
Keunggulan kompetensi para perwira SMK Wisudha Karya ini juga tidak terlepas dari kemitraan sekolah dengan Djarum Foundation dan SMBC, yang memberikan peningkatan berbagai fasilitas proses belajar mengajar.
Fasilitas tersebut antara lain berupa Kongsberg K-Sim Navigation Simulator dari Norwegia.
SMK Wisudha Karya menjadi satu-satunya SMK maritim di Indonesia yang yang memiliki peralatan canggih Class A Full Mission Bridge Simulator.
“Peningkatan kualitas sarana pembelajaran dan kurikulum tersebut akan membekali para taruna dengan pendidikan dan pelatihan yang memenuhi standar internasional. Hal ini penting jika kita ingin mendukung tenaga kerja lulusan sekolah pendidikan kelautan dalam menghadapi kebutuhan dan tujuan strategis maritim bangsa,” kata Primadi.
Saat Upacara Wisuda Angkatan Pertama Perwira Pelayaran Niaga Tingkat IV ini juga digelar penandatanganan kerjasama (MoU) antara SMK Wisudha Karya dengan PT. Dharma Lautan Utama Surabaya dan PT. Jembatan Nusantara Surabaya. Kesepakatan antara kedua pihak ini antara lain mencakup penyerapan perwira lulusan SMK Wisudha Karya untuk bekerja di perusahaan-perusahaan raksasa pelayaran Indonesia tersebut.
Kerjasama dengan para mitra industri ini menandai besarnya kepercayaan industri maritim terhadap kualifikasi yang dimiliki oleh para perwira lulusan SMK Wisudha Karya.