Fenomena yang merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan Matahari, Bumi, dan Bulan ini terjadi pada saat fase bulan baru.
Adapun Gerhana Bulan terjadi ketika terhalanginya cahaya matahari oleh bumi sehingga tidak semuanya sampai ke Bulan dan terjadi pada saat fase purnama.
Baca: Warga di Medan Deli Geger Terkait Penemuan Jasad Pria Membusuk di Rumah Kontrakan
Baca: Guru SD Ditemukan Membusuk di Atas Kasur di Medan Deli, Polisi Perkirakan Sudah Meninggal 3 Hari
Baik Gerhana Matahari maupun Gerhana Bulan, peristiwanya dapat diprediksi dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Pada tahun 2019 ini diprediksi terjadi lima kali gerhana, yaitu:
1. Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 5-6 Januari 2019 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.
2. Gerhana Bulan Total (GBT) 21 Januari 2019 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.
3. Gerhana Matahari Total (GMT) 2 Juli 2019 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.
4. Gerhana Bulan Sebagian (GBS) 17 Juli 2019 yang dapat diamati dari Indonesia.
5. Gerhana Matahari Cincin (GMC) 26 Desember 2019 yang dapat diamati dari Indonesia.
Jangan Lihat Secara Langsung
Setiap ada fenomena gerhana matahari, kita biasanya diwanti-wanti agar tak melihat gerhana secara langsung dengan mata telanjang tanpa menggunakan alat karena berbahaya.
Ada sebagian yang bilang bisa bikin buta, bahkan bisa membuat bayi dalam kandungan cacat. Apakah itu Benar?
Sebelum kejadian ini terlewatkan pada 26 Desember 2019, gerhana matahari cincin (GMC) diperkirakan akan menyambangi Indonesia.
Untuk mengetahui kenapa gerhana matahari cincin dianggap berbahaya, mari simak dulu penjelasan soal apa itu gerhana matahari cincin.