TRIBUNEWS.COM - Pekan ini, masyarakat khususnya penggemar kicau burung dihebohkan dengan kasus hilangannya seekor burung kicau berjenis kacer seharga Rp 150 juta yang disimpan di bagasi pesawat, Selasa (17/12/2019).
Burung itu merupakan milik Rendy Lesmana penghobi burung kicau asal Pontianak, Kalimantan Barat.
Dari kejadian tersebut, burung kicau kembali terangkat namanya.
Padahal geliat bisnis burung kicau sudah ada sejak lama.
Bisnisnya pun beragam, dari ternak hingga jasa melatih burung kicau hingga gacor (pandai berkicau).
Masyarakat yang baru memulai terjun di dunia burung kicau juga bisa melatih burung kicaunya sendiri.
Penghobi sekaligus juri lomba kicau burung tingkat nasional, Ujang Tarmana asal Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat membagi tips bagaimana cara merawat burung kicau, khususnya kacer hingga gacor.
Berikut ulasan lengkapnya.
Baca: Bebek Dijadikan Google Doodle dalam Peringatan Hari Ibu, Berikut Fakta Unggas Satu Ini
1. Asupan Makanan
Ujang mengatakan hal pertama yang penting untuk membentuk burung kicau yang gacor adalah memperhatikan asupan makanan.
Asupan makanan ini berfungsi menjaga performa burung tetap baik.
"Rutinitas wajib jangkrik setiap hari. Bisa dikasih pada pagi-siang atau siang-malam," kata Ujang kepada Tribunnews.com, Jumat (20/12/2019).
Terlebih menjelang perlombaan, maka extra fooding wajib diberikan kepada si burung.
"Apalagi H-1 harus ada penambahan. Bisa ulat hongkong maupun kroto," lanjut Ujang.
2. Penjemuran burung
Menurut Ujang penjemuran burung kicau tidak boleh dianggap remeh.
Sama halnya asupan makanan, penjemuran juga wajib dilakukan rutin setiap harinya.
Ujang menilai, penjemuran berguna untuk menjaga kondisi tubuh burung kicau tetap stabil.
Penjemuran burung kicau beranekaragam durasinya. Tergantung dari karakteristik si burung itu sendiri.
"Biasanya 1 jam atau 30 menit. Tergantung kondisi burung, ia lebih nyaman berapa lama," kata Ujang.
Baca: Driver Ojol di Bandung yang Fotonya Viral Sedang Belajar Ceritakan Susahnya Bekerja sambil Kuliah
3. Memandikan burung
Memandikan burung bisa dilakukan sebelum atau seduah pemberian makanan.
Ujang mengatakan, setelah dimandikan, si burung tidak perlu dijemur.
"Diangin-aginkan saja sebelum dimasukan ke dalam rumah," beber Ujang.
4.Vitamin
Seperti halnya manusia, untuk mempertahankan kondisi burung di keadaan terbaiknya, burung kiacau juga perlu asupan vitamin secara rutin.
Vitamin burung sendiri dapat dengan mudah ditemui di pasaran.
Tersedia banyak pilihan dan dengan harga bervariasi vitamin-vitamin tersebut.
Untuk pemberian vitamin tergantung kondisi si burung.
"Vitaminnya bisa H-1 sebelum lomba atau 3 hari sekali," tandas Ujang.
5. Melatih burung kicau
Setelah kebutuhan-kebutuhan sudah tercukupi, kini tinggal melatih burung untuk memperbanyak perbendaharaan suara kicaunya.
Menurut Ujang, semakin banyak jenis suara kicau yang dimiliki, semakin bagus juga burung tersebut.
Pelatih burung bisa lewat banyak cara, bisa dengan membeli burung lain (master) untuk sebagai tandem latihan.
"Bisa juga pakai rekaman MP3 suara kicau burung," katanya.
Ujang mengatakan moment yang tepat untuk menambah perbendaharaan suara ketika si burung berganti bulu.
"Biasanya 6 bulan mabung (ganti bulu)," tandas Ujang.
Ujang menambahkan, burung kacer sudah siap dilombakan ketika berusia 1 tahun.
Baca: Hobi Unik Deretan Kepala Negara, Jokowi Mengendarai Motor, Ratu Elizabeth II Mengoleksi Perangko
Alasan di balik mahalnya burung kicau
Ujang mengatakan harga burung kicau memang bisa mencapai Rp 150 juta bahkan lebih.
Terlebih ketika si burung merupakan burung unggulan yang memiliki banyak prestasi dari lomba-lomba dari berbagai gelaran.
Baik lomba tingkat regional maupun nasional.
"Tergantung prestasinya dan juara-juara di event regional harganya semakin tinggi. Dengan kualitas burung di atas rata-rata," kata Ujang.
Semakin sering burung kicau memenangkan perlombaan, harga burung tersebut akan semakin mahal.
"Harga akan naik sendiri," beber Ujang.
Baca: Ini 5 Fakta Raibnya Burung Kacer Seharga Mobil, dari Kronologi hingga Tanggapan Penghobi
Ujang mengatakan harga burung kacer normal yang siap dilombakan berkisar Rp 1.000.000- Rp1.500.000.
"Termurahnya harganya segitu," katanya.
Ujang melanjutkan ada beberapa kriteria yang digunakan untuk menilai burung kicau, khususnya kacer dalam sebuah perlobaan.
Seperti kemampuan si burung untuk seberapa banyak dapat menirukan suara jenis-jenis burung yang lain dalam satu tarikan nafas.
"Selain itu juga dapat dinilai dari gayanya main, kalau kita sebut dengan istilah dudukannya"
"Itu yang bikin istimewa dan mahal," kata Ujang.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)