"2100 Bumi akan dihuni 11 miliar manusia dan bumi akan semakin sempit. Bayangkan, saat itu manusia akan rebutan lahan yang tersedia. Bagaimana kehidupan manusia kelak jika kita tidak melakukan aksi-aksi penyelamatan sejak kini," jelasnya.
Ketua Jikalahari Made Ali menambahkan, pihaknya telah melakukan kampanye Revolusi Ekologi. Mengapa harus dikampanyekan? Sebab Riau mengalami krisis lingkungan yang begitu dahsyat. Hal ini dilakukan oleh pemimpin-pemimpin yang zalim.
"Faktor utama dari kebakaran hutan disebabkan oleh korupsi hutan dan lahan. Kita minta mereka (pemimpin itu) berhenti segera. Sebab sebagai penguasa mereka oasti bisa melakukan penyelamatan itu," ulasnya.
Sementara itu, Ketua Walhi Riau Rico Kurniawan menambahkan, "Kita adalah saksi kehancuran alam.
Kita mengalami situasi was-was.
"Asap dan banjir tak bisa terbendung hingga saat ini. Mengapa bumi kita rapuh? Itu karena salah urus dalam mengelola alam," ujarnya.
Selain baca sajak, tari Nabonsa oleh Syafmanefi Alamanda dan kawan-kawan, tampil pula Gedoi (Sahabat Walhi) menyanyikan lagu ciptaannya.
Dan penampilan Performance Art Sutradara Willy bertajuk, "Syair Kera" oleh RiauBeraksi. Helat itu ditutup dengan penanaman bibit pohon di sekitar wilayah Anjungan Kampar Komplek Bandar Serai (Purna MTQ) Pekanbaru.