News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Diduga Dimangsa Harimau, Tubuh Warga Lahat Ini Cerai Berai, Awalnya 3 Minggu di Kebun

Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenazah Suwadi saat dievakuasi setelah tewas diterkam harimau sumatera di kebun kopi

TRIBUNNEWS.COM -  Warga Lahat kembali gempar dengan tewasnya Asfani atau Aswadi (56). Jasad warga Desa Pajar Bulan, Kecamatan Mulak Ulu Kabupaten Lahat ini, ditemukan tidak utuh dan cerai berai.

Diduga pria tersebut tewas diserang harimau.

 

Dilansir dari Wartakotalive, Adik ipar Asfani, Rahmat menuturkan tubuhnya ditemukan di kebun kopi dalam kawasan hutan berjarak 30 kilometer dari desanya.

Menurut Rahmat, hal tersebut diketahui saat anak ketiga dari Asfani, Volta (16) mengantar beras dan makanan kepada ayahnya yang menginap di kebun kopi.

Tugas mengantar bahan makanan memang rutin dilakukan seminggu sekali.

Tiba di kebun kopi, Volta tak menjumpai ayahnya dan sempat mencari disekitar pondok. Namun pencarian tak membuahkan hasil dan ia menutuskan kembali ke desa.

// googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-Inside-MediumRectangle'); }); //

"Karena tidak bertemu ayahnya, Volta kembali ke desa dan menemui saya menyampaikan jika ayahnya tidak ada di kebun. Saya kemudian mengajak Volta, Alan, Jhon Kenedy, Suhardi dan Sarpan untuk mencarinya. Waktu itu saya takut terjadi apa-apa karena tidak biasa korban tidak ada (di kebun)," kata Rahmat, Minggu (22/12).

Tiba di kebun Asfani, rombongan tersebut langsung melakukan pencarian. Ia menjadi kian cemas saat menemukan topi dan arit milik korban. Disitu kami sudah berpikir ada yang tak beres yang menimpa Asfani.

Benar saja, saat terus mencari ditemukan paha kiri Asfani yang berada sekitar 50 meter dari pondok. Kemudian berjarak sekitar 40 meter ditemukan tangan dan sekitar 50 meter kemudian ditemukan tengkorak kepala.

Namun sejauh pencarian tersebut belum ditemukan bagian badannya.

Sementara pihak RSUD Lahat, dr Ira yang memeriksa tubuh korban belum dapat menyimpulkan penyebab kematian Asfani. Terlebih lagi bagian tubuhnya tak utuh lagi dan waktu meninggal lebih dari 24 jam ditandai adanya ulat.

"Kita belum dapat menyimpulkan penyebab kematian korban," ujarnya di RSUD Lahat.

Tiga Minggu di Kebun

Asfani, petani kopi yang tewas di kebunnya ternyata sudah tiga minggu menginap di kebun. Ia memang sehari-hari merawat kopi sembari menunggu buah durian yang mulai membesar. Selain itu, kebunnya yang berjarak sekitar 30 kilometer dari desa tempat tinggalnya memaksa Asfani menginap di kebun.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini