News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Serangan Harimau

Diduga Tewas Dimangsa Harimau, Makam Asfani Dibongkar

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cari penyebab kematian korban diduga dimangsa harimau, makam Asfani, warga Desa Pajar Bulan, Kecamatan Mulak Ulu, Kabupaten Lahat, dibongkar, Senin (23/12/2019).

Laporan Wartawan Sripoku. Com Ehdi Amin

TRIBUNNEWS.COM, LAHAT - Makam Asfani alias Aswadi (56), korban diduga dimangsa harimau dibongkar. Pembongkaran tersebut dilakukan untuk kepentingan autopsi.

Kapolres Lahat AKBP Irwansyah SIK MH melalui Kapolsek Mulak Ulu, AKP Kasmini Darda, mengatakan, pihaknya akan melakukan autopsi terhadap jenazah Aswadi, untuk mengetahui penyebab kematiannya.

"Makam kembali dibongkar atas persetujuan pihak keluarga. Pembongkaran dilakukan untuk kepentingan penyidikan untuk memastikan apa penyebab kematian Asfani," ujarnya, Senin (23/12/2019).

Sebelumnya, ratusan warga Desa Pajar Bulan, Kecamatan Mulak Ulu, Kabupaten Lahat bersama unsur kecamatan, TNI-Polri, sudah berada di kebun kopi Asfani alias Aswadi (56), Senin (23/12/2019) pagi.

Asfano warga Desa Pajar Bulan, Kecamatan Mulak Ulu, Kabupaten Lahat, tewas diduga diterkam harimau.

Menurut Jevi Pandrio, salah seorang warga yang ikut dalam pencarian mengatakan saat ini warga sudah menemukan tulang yang sudah hancur dan diduga milik Asfani.

Warga yang mencari potongan tubuh Asfani yang diduga tewas diterkam harimau. (Handout)

"Ya sekitar 20 meter dari pondok ditemukan tulang diduga bagian tubuh Asfani," ujarnya, Senin (23/12/2019).

Dikatakan Jevi, pencarian masih terus dilakukan.

Ratusan pencari dibagi per kelompok dan menyebar.

Menurutnya, kawasan pencarian di areal kebun kopi dan belukar yang berada di samping kebun korban.

Warga mempersenjatai diri untuk tetap waspada khususnya dari ancaman binatang buas.

Proses pembongkaran kuburan Asfani yang diduga diterkam harimau, Senin (23/12/2019).

Baca: Ratusan Warga Cari Bagian Tubuh Asfani yang Diduga Tewas Diterkam Harimau

Baca: Korban Tewas Masuk Wilayah Jelajah Harimau

"Jarak dari desa sekitar satu jam dengan berjalan kaki," tambahnya.

Sebelumnya, Warga di Kabupaten Lahat, Minggu (22/12/2019) kembali gempar menyusul tewasnya Asfani alias Aswadi (56) warga Desa Pajar Bulan, Kecamatan Mulak Ulu, Kabupaten Lahat.

Asfani dikabarkan tewas diduga diterkam harimau.

Tragisnya lagi, struktur tubuh Asfani sudah tidak utuh dan ditemukan secara terpisah.

Benda yang diduga potongan tulang tubuh mendiang Asfani. (Handout)

Rahmat, Adik ipar Asfani menuturkan korban ditemukan tewas di kebun kopi di kawasan hutan yang berjarak sekitar 30 km dari desa setempat.

Sebelum ditemukan, Volta (16) anak ketiga korban bermaksud mengantarkan beras dan makanan kepada ayahnya yang sudah tiga minggu bermalam di kebun kopi.

Namun, setibanya di pondok kebun, Volta tidak mendapati ayahnya dan berusaha mencari di sekitaran pondok.

Baca: Menunggu Durian Runtuh di Kebun, Suwadi Mendadak Dimangsa Harimau Hingga Tewas, Jasadnya Membusuk

Baca: Mendadak Diterkam Harimau di Kebun Kopi, Tubuh Suwadi Tercabik-cabik, Kerangka Dada Lenyap

Malang, pencariannya tidak berhasil dan kembali memutuskan untuk pulang ke desa untuk menanyakan kepada keluarga.

"Karena tidak ketemu Volta kembali ke desa dan menemui saya. Menyampaikan jika ayahnya tidak ada di kebun. Kemudian saya mengajak Volta, Alan, Jhon Kenedy, Suhardi dan juga Sarpan untuk mencarinya," kata dia.

"Waktu itu saya takut ada apa-apa karena tidak biasa korban tidak ada," cerita Rahmat, seraya mengatakan jika anaknya Volta rutin seminggu sekali mengantarkan bekal untuk sang ayah.

Tiba di kebun Asfani, diungkapkan Rahmat, langsung dilakukan pencarian.

Ia juga terkejut dan cemas ketika ia dan rekannya yang lain menemukan topi dan arit milik korban.

"Disitu, kami sudah berpikir ada yang tak beres yang menimpa korban. Benar saja, saat terus mencari ditemukan paha kiri korban yang berjarak sekitar 50 meter dari pondok. Kemudian berjarak sekitar 40 meter ditemukan tangan dan dari situ atau sekitar 50 meter ditemukan kerangak kepala," ujar dia.

Sejauh ini yang belum ditemukan yakni bagian badan karena hujan deras saat dalam pencarian itu.

Baca: Petani Kopi di Muara Enim Tewas, Diseret dan Dicabik-cabik Seekor Harimau, Ini Kronologinya

Baca: Ammar Zoni Disebut Kayak Harimau, Irish Bella Bongkar Sifat Asli Suami: Balasan Langsung dari Allah

"Korban ini sudah tiga minggu bermalam di kebun. Selain merawat kopi saat ini korban sedang menunggu buah durian yang mulai membesar karena takut dimakan kera. Ya kami yakin itu kakak ipar kami. Apalagi ditemukan pakaianya," tuturnya.

Saat kejadian korban hanya sendiri sehingga tidak ada yang melihat penyebab korban tewas,..

"Namun, kuat dugaan karena kami melihat ada tapaknya," ujarnya.

Penemuan jejak kaki harimau sumatera di perkebunan Desa Kuala Nenas, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Jumat (6/12/2019). (BKSDA Riau)

Ditemukannya korban bermula dari mengikuti jalur tapak tersebut.

"Makanya keluarga juga setuju membawa ke RSUD sehingga bisa mendapat petunjuk atas kematian korban," ujarnya, saat ditemui di Kamar Mayat RSUD, Lahat.

Sementara, pihak RSUD Lahat, dr Ira, yang memeriksa tubuh korban hingga saat ini belum dapat disimpulkan penyebab korban meninggal terlebih saat ini struktur tubuh korban sudah tak utuh.

Namun, kata dr Ira, korban sudah meninggal lebih dari 24 jam dan ada belatung.

"Kita belum dapat simpulkan," ujarnya.

Jejak harimau palsu yang ditemukan BKSDA Seksi Konservasi Wilayah II Lahat, Sumatera Selatan. Banyaknya jejak palsu tersebut saat ini membuat warga resah.(ISTIMEWA/BKSDA Seksi Konservasi Wilayah II Lahat) (Istimewa)

Di tempat yang sama, Kepala Resort Balai BKSDA Sumsel SKW II Lahat RKW Isau Isau VII, Raswandi, belum bisa memastikan adanya dugaan jika korban tewas akibat diterkam harimau karena belum dilakukan verifikasi.

Menurutnya, BKSDA baru akan ke lokasi besok untuk mengidentifikasi apakah harimau atau bukan.

Meski demikian, dikatakanya wilayah kejadian juga masuk wilayah jelajah harimau.

Saat ditanya apa yang akan dilakukan BKSDA jika ternyata harimau, terebih sudah memakan beberapa korban, Raswandi, berkilah jika BKSDA kesulitan lantaran harimauyang belakangan kontak dengan manusia berada di wilayah hutan lindung sehingga pihaknya tidak bisa masuk.

"Seharusnya saat kejadian seperti ini KPH ada. Kami tak bisa apa-apa kalau ada di hutan lindung," katanya.

Sementara, Bupati Lahat, Cik Ujang, SH yang melayat ke rumah duka dan ikut mengantar ke kamar mayat RSUD Lahat, turut prihatin atas kejadian itu.

Pemkab sendiri kata Cik Ujang, akan turut serta melakukan pencarian tubuh korban yang belum ditemukan.

Dalam kesempatan tersebut, Cik Ujang, meminta kepada BKSDA untu serius menangani binatang buas yang sudah memakan banyak korban.

"BKSDA saya minta serius. Jangan kesannya saling salahkan warga sudah jadi korban dan kini ketakutan. Walau hutan lindung saya kita tak apa kalau untuk evakuasi harimau. Besok akan saya undang BKSDA termasuk pihan terkait lainya," tegas Cik Ujang.

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Cari Penyebab Kematian Korban Diduga Dimangsa Harimau Makam Asfani Dibongkar

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini