TRIBUNNEWS.COM - Kuda lumping disebut jaran kepang atau jathilan adalah tarian tradisional Jawa yang menampilkan sekelompok prajurit tengah menunggang kuda.
Tarian ini berasal dari ponorogo.
Permainan kuda lumping memang kesenian berbahaya yang melibatkan kejadian magis dan di luar nalar.
Dilansir dari Tribunnews, Ainur Langit Tian (19) mengungkapkan sederet hal aneh yang dialaminya semenjak menjadi pemain kuda lumping keliling.
Nur, begitu sapaannya, merupakan keturunan pendiri Sanggar Among Rogo.
Sebelum merantau ke Jakarta dan memperkenalkan kuda lumping sebagai kesenian khas Jawa Timur, Nur dan keluarganya bermukim di Surabaya, Jawa Timur.
• Tampil pada 17 Agustusan, Pawang Kuda Lumping Tewas Saat Beraksi, Ada Hal Tak Biasa Saat Kesurupan
• Ternyata Kostum Miss Grand Malaysia Nggak Hanya Plagiat Kuda Lumping, tapi Desainnya Juga!
Pada 1982, keluarganya memutuskan mengenalkan kuda lumping kepada warga Ibu Kota hingga saat ini.
Jadwal pementasan yang tak menentu tiap bulannya, membuat sulung dari 9 bersaudara ini harus mencari tambahan uang untuk pemasukan dan kebutuhan sehari-harinya.
Meski berkeliling, Nur mengatakan tetap menari.
Ia juga memainkan pecut hingga atraksi menyemburkan api seperti saat pementasan.