News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Yoshi Tewas Kena Longsoran, Marsono: Dia Tanya Harga Makam, Seperti Sudah Tahu Kalau Bakal Meninggal

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga mulai berdatangan melayat di kediaman Yosi, warga Purwosari Perbalan, Semarang Utara, yang tewas di Gunung Sumbing pada Senin (23/12/2019). (Tribun Jateng/Yunan Setiawan)

TRIBUNNEWS.COM, TEMANGGUNG - Yoshi (22) warga Purwosari Perbalan, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, ditemukan tewas setelah kena longsoran di area Watu Lawang di atas Pos IV, di Desa Banaran, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung, Senin (23/12/2019).

Ditemui di rumahnya, Marsono (65), ayah almarhum, baru mendapat kabar anaknya meninggal di Temanggung, Senin sekira pukul 15.00 WIB.

Saat ditemui dia dan keluarga sedang bersiap menunggu kedatangan jenazah.

Para tetangga terlihat berdatangan menyiapkan tenda dan menata kursi.

Marsono yang dikaruniai dua anak, mengaku pasrah kehilangan anak keduanya.

"Malam Jumat Kliwon lalu, saat ziarah ke makam mbahnya di Borgota II, dia tanya harga makam ke ibunya," kata Marsono.

"Seperti sudah tahu kalau bakal meninggal," tambah Marsono.

Evakuasi jenazah pendaki Gunung Sumbing oleh BPBD Temanggung, Senin (23/12/2019). (Istimewa)

Beberapa hari setelah bertanya seperti itu, laki-laki yang sehari-hari bekerja sebagai driver ojek online itu tewas tertimpa longsor di Temanggung.

Kasat Reskrim Polres Temanggung, AKP M Alfan Armin, mengatakan personel BC Banaran menerima laporan adanya survivor yang hilang pada Minggu (22/12/2019) sekitar pukul 18.00 WIB.

Tak lama usai menerima laporan itu, lima personel dari BC Banaran yang sedang melakukan perbaikan jalur bertemu dengan teman-teman survivor di pos 4.

"Para personel yang sedang melakukan perbaikan jalur bertemu dengan rekan-rekan survivor pada sekitar pukul 18.30," ucapnya.

Selanjutnya pada sekitar pukul 20.00, untuk membantu melakukan pencarian, diberangkatkan satu tim dengan kekuatan empat personel dari BC Banaran.

Baca: Wanadri Temukan Pendaki Gunung Dempo Dalam Keadaan Tewas

Baca: Pengakuan Ipda Supriyono Pasca Digerebek Istri: Kalau Niatnya Mau Berbuat Zina, Ngapain Ngajak Anak?

"Satu jam kemudian, atau sekitar pukul 21.00, tim ketiga berisi tujuh personel diberangkatkan guna melakukan penyisiran," imbuh dia.

"Namun, malam itu survivor belum berhasil ditemukan," katanya.

Upaya pencarian dilanjutkan pada Senin (23/12/2019) sekitar pukul 04.00, oleh tim gabungan.

"Upaya tim gabungan membuahkan hasil. Korban ditemukan pada sekitar pukul 07.00, namun sudah dalam kondisi tewas terkena longsoran di area Watu Lawang," paparnya.

Usai ditemukan oleh tim gabungan, korban dievakuasi dibawa turun.

Jasad korban berhasil dibawa turun ke pos 4 oleh tim gabungan pada sekitar pukul 10.30.

"Selanjutnya jenazah korban dibawa ke RSUD Temanggung," tuturnya.

Menurut dia, berdasarkan pemeriksaan medis, tak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan dan penganiayaan.

Warga mulai berdatangan melayat di kediaman Yosi, warga Purwosari Perbalan, Semarang Utara, yang tewas di Gunung Sumbing pada Senin (23/12/2019). (Tribun Jateng/Yunan Setiawan) (Tribun Jateng/Yunan Setiawan)

"Pada intinya, korban memang tewas tertimpa longsor," kata dia.

Tolong Pendaki Perempuan

Seorang pendaki yang hendak turun dari puncak Gunung Sumbing ditemukan tewas tertimpa longsor di sekitar area Watu Lawang, yang terletak di atas pos 4 via jalur Banaran, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung, Senin (23/12/2019).

Mulanya, korban dilaporkan hilang oleh rekan sesama pendaki pada Minggu (22/12/2019) petang.

Plt Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Temanggung, Gito Walngadi, mengatakan korban naik ke puncak Gunung Sumbing pada Sabtu (22/12/2019) bersama serombongan pendaki.

Sehari setelahnya, korban bersama rombongan pun turun dari puncak.

Baca: Tersesat Saat Turun dari Puncak Gunung Sumbing, Pendaki Ini Ditemukan Tewas Tertimpa Longsor

Baca: Perwira Polres Temanggung Bantah Berzina: Kalo Mau, Ngapain Ngajak Anak, Lagian Dia Juga Sedang Haid

"Saat perjalanan turun ini, korban sempat terpisah dari rombongan," ujar Gito.

Diketahui, korban atas nama Yoshi Dwi Saksono (22).

Ia merupakan warga Purwosari Perbalan F-3, RT 003/RW 005 Kelurahan Purwosari, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang.

Menyadari seorang teman mereka terpisah dan diduga tersesat, rombongan pendaki itu pun sempat melakukan pencarian, hingga petang.

Namun, karena cuaca buruk dan terhalang kabut, pencarian tidak dilanjutkan.

"Kemudian, para pendaki melapor ke base camp (BC) Banaran," ujarnya.

Kebakaran lahan di Gunung Sumbing (istimewa)

Yoshi naik ke puncak Sumbing secara berombongan, bersama 15 orang lain.

"Pada saat perjalanan turun, rombongan korban bertemu dengan tiga wanita pendaki, di mana satu di antaranya sedang sakit," kata relawan SAR Temanggung, Sutikno.

Lantaran iba dan bersimpati terhadap ketiga wanita pendaki itu, korban meminta rekan-rekannya turun terlebih dahulu dan menunggu di pos 4.

Sementara, korban berniat membantu dan menemani rombongan tiga wanita pendaki asal Solo tersebut.

"Tak lama setelah itu, hujan deras turun, korban dan tiga wanita pendaki ini kemudian berteduh di bawah tebing," terang relawan yang karib disapa Mbah Tikno ini.

Baca: Belum Diketahui Kapan Pendakian Gunung Sumbing Dibuka Lagi

Baca: BPBD Temanggungunng Terjunkan Tim Padamkan Kebakaran di Petak 27-4 Gunung Sumbing

Saat berteduh itulah, sambung Mbah Tikno, petaka menghampiri. Pohon yang berada di atas tebing tempat korban dan ketiga wanita pendaki berteduh disambar petir.

"Pohon tersebut kemudian roboh dan tebingnya longsor menimpa korban," jelas dia.

Dikatakan lebih lanjut, hal ini berdasarkan cerita yang disampaikan ketiga wanita pendaki asal Solo tersebut.

Menurutnya, ketiga pendaki wanita tersebut selamat.

Ilustrasi (Tribun Jateng/Wahyu Sulistiyawan)

"Karena sampai Minggu (22/12/2019) petang, korban bersama ketiga wanita pendaki tak kunjung sampai di pos 4, mereka meminta bantuan personel di sana untuk melapor atas hilangnya korban ke base camp (BC) Banaran.

Personel bergerak melakukan pencarian, hingga akhirnya korban ditemukan," pungkas Mbah Tikno. (yan/yun)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul BERITA LENGKAP: Pendaki Semarang Tewas di Gunung Sumbing, Sempat Tanya Harga Makam di TPU Bergota II

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini