Sementara itu, Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokes) Polda Sumatra Selatan Kombes Pol dr Syamsul Bahar mengatakan korban yang tewas dalam kecelakaan bus tersebut akibat terkurung dalam badan bus.
Dijelaskan Syamsul, hal itu berdasar pemeriksaan tim forensik yang diketahui semua korban mengalami trauma akibat terjatuh dari jurang.
Selain itu, para korban juga banyak meminum air sungai karena terjebak dalam bus.
"Mereka terminum air akibat terkurung dalam mobil. Sebagian besar korban meninggal karena mengalami trauma setelah terjtuh ke jurang," kata Syamsul, Rabu (25/12/2019), dikutip dari Kompas.com.
Saat ini posko Antemortem akan terus dibuka oleh petugas Disaster Victim Identification (DVI) selama proses evakuasi.
Ia pun mengimbau warga untuk segera melapor ke petugas jika merasa ada keluarganya yang ikut dalam rombongan Bus Sriwijaya tersebut.
"Korban selamat di rawat RSUD Besemah sebanyak 13 Orang. Semalam sudah dijemput oleh keluarganya sebanyak dua orang, yang masih dirumah sakit sebanyak 11 orang," kata Syamsul.
Bus Sudah Bergeser
Pada Selasa (24/12/2019) tim gabungan dari Basarnas, polisi dan TNI telah menemukan 28 korban meninggal dunia.
Area pencarian akan diperluas hingga radius 5 kilometer dari lokasi jatuhnya bus.
Kepala Basarnas Sumsel Berty DY Kowass menjelaskan saat ini kondisi Bus Sriwijaya sudah bergeser dari posisi pertama.
Bus sudah dalam kondisi tegak dengan bagian ban dibawah dari yang sebelumnya bagian ban berada diatas.
Tim dengan menggunakan alat penarik kotrek berhasil menegakkan mobil.
Setelah bus berpindah posisi akhirnya tim berhasil mendapatkan korban pada pukul 10.35 WIB dan pukul 12.55 WIB. Lalu ditemukan lagi sekitar pukul 15.22 WIB.