Setidaknya 35 orang tewas dalam kecelakaan tersebut.
Rawan Kecelakaan
Kapolres Pagaralam, AKBP Dolly Gumara menyebut lokasi kejadian di Liku Lematang yang menewaskan 35 orang itu memang rawan kecelakaan.
Dolly Gumara mengatakan kawasan Lematang sering terjadi kecelakaan kecil, seperti terserempet dan lain sebagainya.
Namun, untuk bus masuk jurang, berdasarkan data terakhir juga pernah terjadi pada tahun 1993.
"Namun, untuk kejadian terbesar (kecelakaan) di Liku Lematang adalah kejadian kemarin malam (bus Sriwijaya)," ujar dia.
Dolly pun menjelaskan kondisi jalan sekitar Liku Lematang.
Ia menyebut Liku Lematang memiliki karakteristik jalan berada di tepi tebing.
"Di tepi tebing berjarak sekitar 3 meter kemudian disisi badan jalan cukup sempit dengan badan jalan," ujar Dolly.
Kemudian, Dolly menyampaikan kondisi jalan dilihat dari tebing memang curam baik turunan maupun tanjakan.
Lebih lanjut, ia memaparkan kondisi tikungan juga tajam.
"Kemudian juga, untuk tikungan sangat tajam hampir setengah lingkaran," ungkap Dolly.
Sehingga, dilihat kondisi jalan yang sedemikian diperlukan kendaraan yang juga mumpuni.
Tidak hanya kondisi bus yang diharuskan sehat.
Sopir pun dalam mengendarai diperlukan kehati-hatian.
Serta, Kapolres ini megatakan untuk sopir juga harus memiliki kemampuan mengendarai yang baik.
Sementara itu, saat disinggung mengenai rambu jalan yang ada di lokasi, Dolly menyebut sudah ada.
Namun, kondisi jalan yang berliku-liku dan tanjakan yang panjang.
"Karena itu perlu ditambah lagi (rambu-rambu) menurut penilaian kami," kata Dolly.
Ia menyampaikan pada saat ini di lokasi sudah ditambah himbauan bagi pengguna jalan.
"Mudah-mudahan sopir kalau melihat bisa untuk berhati-hati ketika masuk ke tikungan Liku Lematang," ujar Kapolres Pagaralam.
Identitas Korban
Identitas para korban kecelakaan bus Sriwijaya yang terjadi di Pagar Alam, Sumatera Selatan telah diketahui.
Dikutip dari Tribunsumsel Kamis (26/12/2019), terdapat 13 orang yang dinyatakan selamat dan 32 orang dinyatakan meninggal dunia.
Selain itu masih terdapat empat orang yang belum ditemukan menurut laporan keluarga korban.
Berikut data sementara korban selamat kecelakaan mau bus Sriwijaya di Liku Lematang Pagaralam, Sumatera Selatan:
Korban Selamat:
1. Basarudin ( Laki-laki umur 43 tahun ) alamat Ds. Semarang, Kecamatan Sungai Serut Kota Bengkulu
2. Hepriyadi ( Laki-laki umur 31 tahun ) alamat Ds. Salak Tiga, Kecamatan Panorama
3. Hasanah ( Perempuan umur 52 tahun ) alamat Ds. Tanjung Suko, Kecamatan Indralaya
4. Sukiyem ( Perempuan umur 43 tahun ) alamat Ds. Lubuk Selandak, Kecamatan Terambang Jaya Kota Prabumulih.
5. Aisyah Awaliah Putri ( Perempuan umur 9 tahun ) alamat Jl. Salak Kota Bengkulu.
6. April ( Perempuan umur 14 tahun ) alamat Ds. Perajin Kabupaten Banyuasin.
7. Lukman ( Laki-laki umur 43 tahun ) alamat Jl. Budi Utomo Kelurahan Sungai Hitam, Kecamatan Muara Bangka Hulu, Bengkulu.
8. Aldi ( Laki-laki umur 18 tahun ) alamat Ds. Sejawai Kabupaten OKI
9. Ridwan ( Laki-laki umur 44 tahun ) alamat Ds. Kinono Sari, Kelurahan Banjar Sari, Kabupaten Enggano Bengkulu Utara
10. Darussalam ( Laki-laki umur 35 tahun ) alamat Ds. Sakatiga Kabupten OI
11. Riki ( Laki-laki umur 25 tahun ) alamat Ds. kemang, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang.
12. Haris Krisyanto ( Laki-laki umur 19 tahun ) alamat Ds. Alasa Bangun, Kecamatan Pinang Raya, Bengkulu Utara
13. Khadijah ( Perempuan umur 68 tahun ) alamat Perumnas Baru Blok A2, Kabupaten Bengkulu
Data Korban Meninggal Dunia:
1. Rizki Saputra ( Laki-laki umur 16 tahun ) alamat Pergito, Muara Enim
2. Sonia ( Perempuan umur 17 tahun ) alamat Pergito, Muara Enim
3. Kelvin Andeka ( Laki-laki umur 16 tahun ) alamat Ds.Kepahyang
4. Okti Karusniati ( Perempuan umur 35 tahun ) alamat Kuala Lumpung, Kota Bengkulu
5. Fadhil ( Laki-laki umur 10 tahun ) alamat Bengkulu Tengah
6. Rahmat Hidayat ( Laki-laki ) alamat Ulu Musi
7. Farel ( Laki-laki) alamat Kepahyang
8. Feri Eprizal ( Laki-laki umur 34 tahun ) alamat Kenten Palembang )
9. Raisa ( Perempuan umur 6 tahun ) alamat Bengkulu
10. Nanik ( Perempuan ) alamat Empat Lawang
11. Ulul ( Perempuan) alamat Banyuasin
12. Yasiroh ( Perempuan ) alamat Bengkulu
13. Ayu Intan Sekarwati ( Perempuan umur 9 tahun ) alamat Teramang Jaya, Kabupaten Muko-Muko, Bengkulu
14. Melia Safira ( Perempuan)
15. Efran Fadhil Akbar ( Laki-laki) alamat Kepahyang, Bengkulu
16. M.Akbar Prabowo ( Laki-laki umur 13 tahun ) alamat Banyuasin, Sumatera Selatan
17. Metriani Andeka ( Perempuan umur 45 tahun ) alamat Kepahiang, Bengkulu
18. Ali Jaya ( Laki-laki umur 53 tahun ) alamat Jl. Gandaria, Panorama, Bengkulu
19. Ilyas ( Laki-laki umur 69 tahun ) alamat Jl. Demang Lebar Daun, Palembang
20. Jimmi Yuda Sanjaya ( Laki-laki umur 23 tahun ) alamat Empat lawang
21. Kristin Yawati ( Perempuan umur 50 tahun ) alamat Bengkulu Tengah
22. Warsono ( Laki-laki umur 62 tahun ) alamat Jl Sabarjaya Banyuasin
23. Imron ( Laki-laki umur 59 tahun ) alamat Jl. Enggano Kelurahan Pasar Bengkulu
24. Rosita ( Perempuan umur 50 tahun ) alamat Jl Sriwijaya
25. Feri ( Laki-laki umur 41 tahun ) alamat Kota Bengkulu
26. Dwi Suharto ( Laki-laki umur 56 tahun ) alamat Bengkulu Tengah
27. Rayhan Gani ( Laki-laki umur 3 tahun) alamat Ulu Musi 4 Lawang
28. Asiah ( Perempuan umur 65 tahun ) alamat Jl. Flamboyan Bengkulu
29. Hesti Nurmayanti ( Perempuan umur 30 tahun ) alamat Ds. Marga Mulyo Bengkulu
30. Intan Purnamasari ( Perempuan umur 19 tahun ) alamat Jl Sriwijaya Kelurahan Pasar Tiga, Kabupaten Muara Enim
31. Fitri Apriyanti ( Perempuan umur 39 tahun ) alamat Usma Kertapati
32. Indah Putri Utami ( Perempuan umur 13 tahun ) alamat Bengkulu
Data Korban yang Belum Ditemukan menurut Laporan Keluarga Korban
1. Ridjenih Lailah (Perempuan)
Diketahui sebelumnya, Bus Sriwijaya dengan pelat nomor BD 7031 AU rute Bengkulu-Palembang mengalami kecelakaan terjun ke dalam jurang Liku Lematang Pagar Alam, Sumatera Selatan, Senin (23/12/2019) dini hari.
Bus Sriwijaya Jenis Mitsubishi Fuso dengan Plat No Polisi BD 7031 AU dikendarai oleh sopir atas nama Very.
Diduga, bus tersebut hilang kendali hingga puluhan penumpang menjadi korban.
Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), sebelum masuk jurang, bus tersebut terlebih dahulu menabrak tembok penahan liku lematang.
Kemudian, tembok itu jembol dan bus terjun bebas ke dalam aliran sungai dengan ketinggian sekitar 80 meter.
Hingga kini, Polres Pagaralam dan Tim SAR Gabungan masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus kecelakaan tersebut. (kc/Tribun Network/fik/dwi/ard/wly)
Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul KNKT Duga Sopir Bus Sriwijaya tak Mengerem