TRIBUNNEWS.COM - Lagi-lagi warganet kembali dikejutkan dengan kasus dugaan penganiayaan terhadap seekor anjing.
Kabar tersebut diketahui muali tersebar saat akun Twitter bernama @mazzini_giusepe membakian sebuat capture twit warganet @kucingorenz.
Dalam twit-nya, @mazzini_giusepe menyematkan tiga buah capture.
Salah satunya menunjukkan, saat @kucingorenz diduga melakukan penganiayaan kepada anjing miliknya.
@kucingorenz menunjukan kemarahan kepada anjing berwana coklat yang tengah menyenderkan diri ke sebuah tembok.
@kucingorenz mengaku telah memukul hingga membuat terluka salah satu kaki dari anjing yang diduga berjenis anjing golden retriever ini.
Tidak selesai sampai disitu, @kucingorenz rela memberikan anjingnya untuk dibakar menjadi hidangan acara perayaan menyambut tahun baru 2020.
Berdasarkan penelusuaran Tribunnews.com, diketahui akun @kucingorenz telah lenyap.
Diduga akun tersebut dihapus oleh penggunanya.
Baca: Medina Zein Positif Konsumsi Narkoba, Ini yang Perlu Diketahui soal Amfetamin
Selain tiga buah capture, @mazzini_giusepe juga menuliskan:
Gan @kucingorenz gimana sih giliran rame yang respon tweetnya malah gembok akun. Banyak yang minat tuh gan, pada minta alamat lo, buat silaturahmi, buka gemboknya gan. Dosa loh menghalangi niat baik orang silaturahmi.
Anggota Komunitas Dog Lovers Solo, Rafael Alfa mengecam kekerasan-kekerasan terhadap hewan yang terus berulang.
"Setelah melihat kabar tersebut, kami geram juga dan sedikit emosi," kata Alfa saat dihubungi lewat sambungan telepon, Selasa (31/12/2019).
Alfa menilai dari twit yang dibuat oleh @kucingorenz menggambarkan jika si pemilik tidak menginginkan keberadaan anjing peliharannya.
Pria kelahiran 1989 ini menyesalkan perbuatan yang ditampakkan dalam foto tersebut.
Terlebih dugaan aksi kekerasan terhadap hewan dibagikan lewat media sosial Twitter
"Dilihat orang banyak, tolong bahasanya yang digunakan diperbaiki," kata Alfa.
Disinggung perihal kasus kekerasan terhadap hewan peliharan yang terus terjadi, Alfa memandang banyak faktor penyebabnya.
Baca: Kuasa Hukum Novel Tanggapi Soal Teriakan Pelaku yang Sebut Kliennya Pengkhianat
Satu alasan terkuatnya adalah belum adanya Undang-undang khusus yang mengatur permasalahan ini.
"Di Indonesia belum ada pasal yang tegas," ujar Alfa.
Menurutnya pasal-pasal tegas baru mengatur perlindungan satwa-satwa yang dilindungi saja, belum merambah ke hewan-hewan peliharaan rumahan seperti anjing dan kucing.
Alfa meminta kepada pemerintah untuk memperhatikan permasalahan ini dengan membentuk peraturan khusus untuk melindungi hewan-hewan di atas.
Harapannya ketika ada oknum-oknum yang ingin melakukan kekerasan akan berfikir dua kali.
Ditambah dengan adanya efek jera yang diberikan lewat pasal-pasal tersebut.
"Mereka pelaku akan memikir lagi. Kalau saya beginikan saya kena pasal," lanjut Alfa.
Karakteristik anjing golden retriever
Disinggung soal karakteristik golden retriever, Alfa mengatakan anjing jenis ini memiliki sifat-sifat yang ramah terhadap manusia.
Selain itu anjing golden retriever juga memiliki tingkat intelegensi tinggi.
"Mudah bersahabat dengan manusia. Dan tidak mudah tempramental seperti anjing penjaga," tegas Alfa.
Meskipun demikian, lanjut Alfa apapun jenis anjing dimungkinkan melakukan kenakalan.
Untuk mengatasi masalah tersebut tidak perlu menggunakan kekerasan.
Baca: Cerita Korban Begal di Bengkulu, dari Niatnya Jalan-jalan Santai hingga Akhirnya Motor Dirampas
Cukup menggunakan metode yang benar untuk melatih anjing agar bersifat seperti apa yang diinginkan oleh sang pemilik (owner).
Alfa membeberkan cara paling utama, owner harus memberikan pengetahuan mana yang boleh dilakukan dan mana larangan untuk anjing.
"Jika anjing melakukan kesalahan bisa dihukum dengan cara di masukan kekadang atau memberikan jatah makan yang ditunda jadwalnya," beber Alfa.
Alfa menyakini dengan cara-cara tanpa kekerasan di atas mampu mengubah perilaku hewan perliharan termasuk anjing.
"Ini dikarenakan seekor anjing juga memiliki perasaan seperti manusia," tutupnya.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)