Ia berkali-kali menyebutkan tak menyangka perbuatan ibu sambungnya tersebut.
"Minimal hukuman seumur hidup atau hukuman mati," tegas Rajif.
Ia mengaku tak mengenal kedua pria yang mengeksekusi Hakim Jamaluddin.
Baca: Fakta Baru Kasus Pembunuhan Hakim PN Medan Jamaluddin: Skenario Awal Gagal hingga Debat Dini Hari
"Saya tak terlalu mengenal keduanya, karena saya tidak pernah ketemu. Saya kuliah di Jakarta," tambahnya.
Sampai saat ini, Rajif mengaku tak habis pikir atas perbuatan Zuraida Hanum.
Menurut dia, selama ini ayahnya memberi semua apa yang diinginkan Zuraida Hanum.
"Awalnya enggak menyangka, namun setelah keterangan yang diberikannya (Zuraida Hanum) agak aneh, seperti kejadian mobil menabrak pagar rumah, di situ saya sudah curiga," katanya.
Caci maki warga kepada Zuraida Hanum
Caci maki warga terlontar setelah Zuraida Hanum dan dua tersangka lainnya menjalani rekonstruksi pembunuhan Hakim Pengadilan Negeri Medan Jamaluddin di Jalan Aswad, Kecamatan Medan Johor, Medan, Sumatera Utara, Kamis (16/1/2020).
Warga yang gerah dengan tingkah laku istri Jamaluddin menghardik otak dari pembunuhan tersebut.
"Enggak kasihan kau sama anak kau. Kami satu gym sudah ngucapkan turut berduka cita, malah kau pulak pembunuhnya," teriak seorang wanita kepada Zuraida Hanum.
Baca: Sempat Berubah, Ini Skenario Pembunuhan Hakim Jamaluddin : Pelaku Kaget Ada Lebam di Wajah Korban
Terdengar juga beberapa kali warga yang lain menyoraki Zuraida dengan kata-kata yang kasar.
Sementara itu, Sinta, Titi, Nila, tampak senang selesainya proses rekonstruksi tersebut.
"Saya pribadi sangat senang sekali. Apresiasi sama pak Kapolda, bahwasanya kasus ini telah terungkap," kata Sinta warga sekitar.