News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bupati Karanganyar: Kalau Bu Mega Perintahkan, Selesai Itu Provinsi Solo Raya

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bupati Karanganyar: Kalau Bu Mega Perintahkan, Selesai itu Provinsi Solo Raya

TRIBUNNEWS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono mengatakan wacana pembentukan Provinsi Solo Raya sebetulnya tinggal menunggu kemauan dari para elit politiknya.

Menurutnya, dari sekian orang yang ia temui, mereka tidak memberikan sinyal penolakan terhadap gagasan penyatuan 7 wilayah administrasi pemerintahan daerah di bawah payung Provinsi Solo Raya.

"Saya ngobrol secara non formal. Secara pribadi masing-masing tidak ada penolakan"

"Cuma tidak punya keberanian, terlebih kepada orang politiknya," kata Juliyatmono saat menjadi pemateri di acara diskusi bertajuk Buka-Bukaan Bicara Provinsi Solo Raya di Kantor Tribunnews, Kamis (16/1/2020) kemarin.

Juliyatmono melihat kondisi ini tidak lepas dari pengaruh partai politik pemenang Pemilu Legislatif tahun 2019.

Ia menilai, ketika pimpinan partai politik tersebut mengamini, Provinsi Solo Raya akan segera terealisasi. 

"Kita lihat statistik politik, mayoritas PDI Perjuangan, kalau Bu Mega perintahkan, selesai itu Provinsi Solo Raya. Endingnya nanti seperti itu," ujarnya. 

Bahkan Juliyatmono mengklaim Joko Widodo (Jokowi) pernah menyetujui pembentukan Provinsi Solo Raya saat menjabat Wali Kota Solo.

"Apakah Pak Jokowi setuju? Saya yakini Pak Jokowi pernah menggagas waktu menjabat wali kota, saat itu pernah menggagas," ujar Juliyatmono

Ia melanjutkan, ketika semua elit politik baik di tingkat DPRD hingga pusat memiliki suara yang sama, pembentukan Provinsi Solo Raya tidak perlu menunggu waktu.

"DPR sepakat, provinsi setuju terus dikirim ke pusat terus di kaji. Selesai tinggal menghitung kebutuhan biaya berapa yang dibutuhkan," lanjutnya.

Baca: Fakta-fakta Viral Video Maling Kambing Dimasukan Karung yang Tertangkap CCTV Warga

Awal mula ide pendirian Provinsi Solo Raya

Bupati Karanganyar saat menjadi pemateri di acara Obrolan Mepet Sawah di Kantor Tribunnews, Kamis (16/1/2020). (Dok. TribunSolo.com)

Dalam kesempatan tersebut, Juliyatmono juga menyampaikan gagasan untuk membetuk Provinsi Solo Raya sudah ia munculkan sejak lama.

Bahkan sebelum menduduki kursi jabatan Bupati Karanganyar.

"Sebetulnya secara pribadi, sudah lama bermimpi mengagas itu, mungkin sejak 98-an," kata Juliyatmono.

 Juliyatmono menjelaskan secara garis besar ide pendirian Provinsi Solo Raya berasal pengalamannya selama menjadi bupati.

Ia merasakan keinginan untuk menjadi lebih sejahtera dan maju terutama yang berada di wilayah Subosukawonosraten.

Subosukawonosraten sendiri merupakan singkatan dari gabungan nama daerah, yakni Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten.

Menurutnya, berdirinya Provinsi Solo Raya mampu mengakomodir keinginan tersebut.

Terlebih, menurut Juliyatmono, wacana terebut tidak bertentangan dengan tata perundang-undangan di Indonesia.

Pemerintah sendiri telah memfasilitasi perihal pembentukan provinsi baru dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 78 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pembentukan, Penghapusan, dan Penggabungan Daerah.

"Dari gagasan dari peraturan undang-undang, ketujuh wilayah tersebut memenuhui syarat," kata Juliyatmono.

Seperti syarat jumlah minimal kabupaten atau kota dalam provinsi baru nantinya.

Tidak berhenti di jumlah, syarat tersebut juga dinilai telah dipenuhi di aspek-aspek lainnya.

Baca: 2 Simbol Terdapat di Singgasana Kerajaan Agung Sejagat Purworejo, Ini Arti Bintang David dan Nazi

"Memenuhui syarat, Solo Raya ada 7 kabupaten, sedangkan yang disyaratkan cukup 5 kabupaten."

"Ini belum lagi fasilitas sangat mendukung, potensi yang berkembang yang cukup cepat, termasuk tol dan bandara yang ada," ujar pria kelahiran 29 Juli 1966 ini.

Selain itu, urgensi wacana Provinsi Solo Raya adalah untuk memfasilitasi kaum milenial untuk berkembang secara kompetitif.

Ia menilai status pemerintahan yang ada dari 6 kabupaten dan 1 kota yang berdiri sendiri-sendiri membuat mereka (kaum milenial) terbatas ruang geraknya.

"Mau lari ke mana anak muda ini? Jakarta sudah banjir, sudah kayak begitu. Ke Semarang juga jauh," tandasnya.

Juliyatmono juga menyakini kehadiran Provinsi Solo Raya mampu mempercepat proses penyelesaian masalah.

"Improvisasi akan cepat, disamping akan memberikan pelayanan yang cepat untuk mengeksekusi keputusan apapun," lanjutnya.

Terakhir Juliyatmono berharap kehadiran provinsi baru tersebut akan memperbaiki semua sektor yang ada.

"Betapa dahsyatnya kalau jadi provinsi. Solo Raya karena wilayahnya berdekatan akan menjadi kota-kota semua"

"Pusat perdagangan, jasa, pendidikan, dan seterusnya, akan membuka lapangan pekerjaan yang sangat luas," tandasnya.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini