Diceritakan Warno, sebelum terjadi insiden itu, antara korban dan pelaku sempat bertengkar.
Kejadian berawal saat pelaku marah kepada korban karena sudah tiga hari tidak pulang ke rumah karena bekerja di kebun abang kandungnya, Jamhari.
Karena tersulut emosi, pelaku langsung mengambil parang di dapur.
Melihat aksi pelaku, korban pun lantas lari ke rumah tetangganya.
Pelaku yang sudah emosi tetap mengejar korban. Sehingga korban mencoba kabur lewat pintu belakang rumah tetangganya.
Sambung Warno, pada saat melarikan diri, korban terjatuh di sawah lalu pelaku datang dan langsung menebaskan parang ke tubuh korban.
"Korban dibacok beberapa kali yang menyebabkan luka di bagian tangan kanan, dahi dan paha," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Senin.
Saat pelaku membacok Saiyah, abang korban, Jamhari, langsung mengamankan pelaku.
Kemudian korban menyelamatkan diri ke rumah warga.
Polsek Tempuling yang mendapat informasi langsung ke TKP mengamankan pelaku dan sebilang parang sebagai barang bukti, sedangkan korban dilarikan ke rumah sakit.
"Pelaku ditangkap beberapa jam setelah melakukan aksi penganiayaan dengan cara membacok korban menggunakan parang," katanya.
Warno mengatakan, motif pelaku membacok korban karena sakit hati ditolak untuk berhubungan badan.
Selain itu, korban juga sudah tiga hari tidak pulang ke rumah yang membuat pelaku semakin kalap.
"Korban merupakan istri siri pelaku. Keterangan dari korban, beberapa hari ini pelaku minta berkencan, namun korban menolak," katanya.
Alasan korban menolak berhubungan badan dengan pelaku, karena istri pertamanya sudah mengetahui hubungan suaminya dengan korban.
Karena korban takut dimarahi istri pertama pelaku, sehingga korban selalu menolak ketika diajak berhubungan badan.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulĀ "Dipaksa Berhubungan Badan, Wanita Ini Pukul Kekasihnya hingga Tewas"