Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meresmikan sejumlah gedung kantor dan sarana bantu navigasi.
Peresmian dilakukan secara serentak di Gedung Kantor Distrik Navigasi Kelas II Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada Sabtu (18/1/2020) oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut Agus H. Purnomo.
Sebanyak 10 bangunan dan fasilitas yang diresmikan, yakni Gedung Kantor Distrik Navigasi Kelas II Banjarmasin, Gedung Kantor Distrik Navigasi Kelas II Semarang, Gedung Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Nusa Penida, Gedung Kantor UPP Kelas II Kintap, Gedung Kantor UPP Kelas III Satui.
Baca: Warga Minta Pemerintah Hentikan Aktivitas Tambang Liar
Kemudian Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Panarukan, Menara Suar Distrik Navigasi Kelas II Kupang, Menara Suar Distrik Navigasi Tanjung Sasar, Menara Suar Distrik Navigasi Pulau Batik, serta Masjid Pangeran Diponogoro di Kalimantan Selatan.
"Memang (peresmian) kami pusatkan di sini, karena untuk fasilitasi navigasi cukup besar di sini. Harapannya supaya lebih efisien karena kalau harus keliling ke beberapa lokasi perlu waktu, biaya dan lainnya. Jadi kami lakukan serentak," kata Dirjen Agus.
Agus menjelaskan, seluruh bangunan tersebut dibangun menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun 2019. Sebagai contoh, nilai investasi Gedung Kantor Distrik Navigasi Kelas II Banjarmasin yaitu sebesar Rp9,85 miliar.
Baca: Kemenhub Imbau Para Nakhoda dan Masyarakat Maritim Waspadai Cuaca Ekstrem
"Ini dibangun dengan uang negara, jadi mohon dirawat sebaik-baiknya. Layani masyarakat sebaik-baiknya supaya ekonomi tumbuh, semua lancar kita support seluruh usaha di daerah yang dilayani perhubungan laut," ujarnya.
Selain itu, dia berpesan kepada para kepala kantor agar memberi pelayanan yang baik kepada masyarakat. Termasuk terkait urusan perizinan operasi kapal dan penegakan aturan di laut Indonesia.
"Saya minta kalau ada yang beroperasi tak punya izin dipanggil suruh urus nanti dibantu tapi jangan lama-lama. Kalau tidak urus-urus nanti disetop," tegas Dirjen Agus.
"Saya berharap regulasi bisa diterapkan dan diikuti. Jadi siapapun langgar aturan, mohon ikuti saja aturan supaya bisa dilayani secara baik," sambungnya.