Sang kakek sempat bertahan dan membuat laporan polisi. Banyak warga yang bersimpati dan memberikan bantuan.
Bastari (58 tahun) menjadi korban penganiayaan dan perampokan di Pasar 16 Ilir, persisnya di bawah jembatan Ampera pada Minggu (15/12/2019) malam sekira pukul 21.00.
Selain kehilangan uang Rp 500 ribu, Bastari yang sehari-hari bekerja menjadi kuli panggul itu ditusuk di pinggang.
"Ditusuk sekali di pinggang, uang dari (hasil kerja) berminggu-minggu hilang Rp 500 ribu," kata Bastari kepada petugas SPKT Polrestabes Palembang, Senin (16/12/2019).
Pria paruh baya itu mengungkapkan, kronologi perampokan tersebut berawal saat ia melintas di bawah Jembatan Ampera.
Tiba-tiba datang seseorang menghampirinya dan menusuknya dari belakang.
"Kena (ditusuk) di pinggang, terus jatuh saya," ungkap Bastari saat itu.
Pelaku merogoh pakaian Bastari dan mengambil uang di saku celananya, lalu kabur.
Saat peristiwa tersebut, kata Bastari, situasi di tempat kejadian perkara (TKP) lengang.
Bastari lalu meminta tolong warga dan diantar ke pos polisi terdekat.
Salah seorang anggota polisi yang tidak ingin disebutkan identitasnya, mengantar Bastari berobat dan visum, lalu membuat laporan ke Polrestabes Palembang.
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Kakek Kuli Angkut di Palembang Tewas Ditusuk Perampok, Polisi Tembak Mati Pelaku