Laporan Wartawan Tribun Jogja Ahmad Syarifudin
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Hanya berbekal janji manis dan seragam serta kartu anggota palsu, perwira TNI gadungan berhasil menipu empat janda sekaligus.
Sukamdi, pria asal Prambanan, Klaten, Jawa Tengah itu mengaku sebagai perwira TNI berpangkat kapten.
Kepada para korbannya, Sukamdi memberikan janji manis yakni akan menikahi mereka.
Berikut Tribunjogja.com merangkum sederet fakta seputar peristiwa tersebut.
1. Modus pelaku
Sukamdi memang memiliki banyak cara untuk menipu.
Bermodalkan seragam dan Kartu Palsu anggota TNI, pria berusia 45 tahun itu sedikitnya telah memperdayai empat korban.
Seluruhnya adalah wanita.
"Modus operandi pelaku, mengakunya sebagai anggota TNI dari Korem dan telah menjanjikan akan menikahi korban.
Baca: Andhika Pratama Ngakak Lihat Ussy Sindir soal Suami, Nikita Mirzani: Aku Ga Suka Mancing, Ribut Sini
Korbannya rata-rata adalah janda," kata Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Riko Sanjaya, saat Jumpa pers di Mapolres Bantul, Selasa (21/1/2020).
Selain mengaku sebagai anggota TNI, dikatakan Riko, dengan iming-iming akan dinikahi, tersangka kerap meminta uang kepada korban.
Total uang dari hasil penipuan tersebut bahkan mencapai puluhan juta rupiah.
2. Berganti-ganti nama
Sukamdi memang seorang penipu ulung.
Agar kedoknya tak terbongkar, kepada para teman wanitanya, Ia sering memperkenalkan diri dengan berganti ganti nama.
Kadang memakai nama Andi Saputro, Agung Setiawan, ataupun Angga Setiawan.
Supaya lebih meyakinkan, setiap mendatangi rumah korbannya, pria yang berstatus duda itu juga mengenakan seragam TNI berpangkat kapten.
Lengkap dengan kartu tanda identitas palsu.
Baca: Kisah Ayah dan Anak Berebut Cinta Janda Anak Tiiga, Perempuan Ini Malah Bernasib Tragis
Mengakunya sebagai anggota dari 072 Pamungkas dengan jabatan Kasi Intel.
"Sehingga korban percaya, kalau tersangka anggota TNI," terangnya.
3. Kedok terbongkar
Diceritakan Riko, terbongkarnya kedok TNI Gadungan itu berawal ketika tersangka sering meminta uang kepada korbannya, yang merupakan janda berinisial H warga Sewon Bantul.
Total uang yang telah diserahkan kepada tersangka bahkan sudah mencapai Rp 36 juta.
Anak korban yang merasa janggal dengan calon ayahnya tirinya itu kemudian melaporkan kepada Kodim Bantul.
Setelah melalui penelusuran dan dipastikan Sukamdi merupakan TNI Gadungan, anggota TNI dari Kodim Bantul dan Koramil Kasihan langsung mengamankan tersangka di kontrakannya di Ngestiharjo, Kasihan.
Baca: Cinta Segita Janda Tiga Anak di Balikpapan, Pelaku :Saya Cemburu karena Dia Nikah Siri dengan Bapak
Sukamdi kemudian diserahkan ke polisi.
Sukamdi diamankan dengan sejumlah barang bukti yang digunakan untuk menipu.
Di antaranya, tiga kartu tanda prajurit TNI Korem 072 Pamungkas, tiga kartu tanda anggota TNI, satu kartu persit atas nama korban H, dua lembar surat perintah Korem, satu stempel bertuliskan TNI AD Korem 072 Pamungkas, satu stempel bertuliskan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Klaten, HT, serta satu stel seragam TNI AD.
Semuanya palsu.
4. Menikah siri dengan wanita lain
Dari hasil pemeriksaan, kata Riko, sudah lebih dari empat korban yang diperdaya oleh tersangka.
Bahkan, dua hari sebelum ditangkap, tersangka sempat menikah siri dengan wanita lain di seputar jalan Wates.
"16 Januari pelaku menikah siri. Tanggal 18 (Januari) pelaku ini ditangkap," ujar dia.
• Suharsono Pertimbangkan Totok Sudarto untuk Arungi Pilkada Bantul
• Cerita di Balik Foto Presiden Jokowi Selfie Bareng Justin Bieber dan Leonardo DiCaprio Jadi Ojol
5. Pernah terjerat kasus yang sama
Tersangka juga diketahui merupakan residivis atas kasus penipuan yang sama di Sleman tahun 2016.
Ia sempat menjalani proses hukuman selama dua tahun dan keluar dari penjara pada bulan Maret 2019.
Kemudian mengulangi perbuatannya kembali mengaku anggota TNI dan memeras para janda dengan iming-iming dinikahi.
Akibat perbuatannya, Sukamdi disangkakan melanggar pasal 378 KUHP tentang penipuan.
"Ancaman hukuman empat tahun penjara," kata Riko.
6. Gagal daftar TNI
Sementara itu, dihadapan awak media, Sukamdi mengaku nekat melakukan penipuan karena terdesak kebutuhan ekonomi.
Ia juga mengaku terobsesi ingin menjadi prajurit TNI.
Dirinya mengaku pernah mendaftar sebagai anggota TNI namun tidak diterima.
"Dulu pernah mendaftar, tapi gagal," kata Sukamdi, sambil tertunduk. (*/tribunjogja.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul FAKTA-FAKTA Seputar Perwira TNI Gadungan di Bantul, Tipu 4 Janda hingga Kantongi Uang Puluhan Juta