"Tapi pas kemarin tim kami ke rumah Mbah, si Mbah terlihat sehat, terlihat bahagia dalam menjamu kami sebagai tamu di kontrakannya," sambungnya.
Aziz menyebutkan, Ramlan memiliki riwayat penyakit maag dan dan pencernaan.
Penyakitnya pun seringkali kambuh ketika Ramlan sedang berjualan.
Karenanya, menurut Aziz, Ramlan mengantisipasinya dengan menyimpan persediaan obat di gerobaknya.
"Beliau suka tiba-tiba sakit dan lain-lain, makanya beliau stok obat warung di gerobaknya," tutur Aziz.
Mendorong Gerobak Cukup Jauh
Lebih lanjut, Aziz mengatakan Ramlan selalu mengisi hari-harinya dengan berjualan.
Jarak kontrakan dengan tempatnya berjualan pun cukup jauh, yaitu sekitar 3 kilometer.
"Mbah sehari-hari hanya berjualan, jarak dari kontrakan beliau ke tempat beliau mangkal sekitar 3 kilometer mungkin," kata Aziz.
"Beliau mendorong gerobak yang baginya sudah berat, ditambah kondisi jalan beliau yang sudah tidak lincah lagi," lanjutnya.
Sementara itu, Aziz menyebutkan, Ramlan biasanya mulai berjualan pada pukul 07.00 WIB hingga 16.00 WIB.
"Beliau dalam sehari berjualan mendapatkan keuntungan Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu," terangnya.
"Hasil itu untuk beliau makan dan menabung untuk bayar kontrakan," sambungnya.
"Pun menabung uang jaga-jaga bila beliau sakit," tambah Aziz.