TRIBUNNEWS.CO, SIMALUNGUN -- Polisi tengah menyelidiki dugaan pemerkosaan yang dilakukan TS, oknum pendeta di Resort Dolok Marlawan, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun yang dilaporkan jemaatnya, MS.
Pelapor MS, seorang ibu dengan tiga anak, mengaku kepada polisi bahwa pemerkosaan dilakukan TS di lingkungan gereja pada Sabtu 18 Januari 2020.
MS melaporkan diperkosa di rumah pendeta yang juga masuk dalam lingkungan gereja.
Kepada tribun-medan.com, boru Saragih yang bertugas sebagai penjaga Gereja di Dolok Marlawan mengatakan kurang tahu tentang kejadian itu.
Ia mengatakan memang pada saat itu ada kegiatan gotong-royong di gereja.
Baca: 8 Pemuda di Riau Perkosa Bocah SD Secara Bergiliran, Korban Dibuat Teler dengan Lem Cap Kambing
Baca: Diduga Perkosa Anak Angkat Bertahun-tahun, Pasutri Diamankan Polisi, Begini Tanggapan Psikolog
Baca: Gadis di Bima Diperkosa Ibu dan Ayah Angkatnya Selama 6 Tahun, Terkuak Setelah Fotonya Tersebar
"Padahal saat itu banyak jemaat yang ikut gotong-royong.
Saya tidak tahu dimana posisi kejadian ini.
Saya tidak memerhatikan," katanya, Rabu (22/1/2020).
Pada tempat yang sama, Edi Suyanto Tampubolon seorang parhalado (pelayan) HKBP Dolok Marlawan membantah semua tudingan yang diadukan MS.
Kata Edi, tidak benar terjadi pemerkosaan pada pukul 09.00 WIB pagi.
Karena, pendeta sedang bersama dengan teman-teman pelayan gereja membersihkan aksesoris Natal di dalam gereja.
"Karena pendeta bersama dengan parhalado sedang membongkar gabah-gabah (aksesoris natal) dalam gereja pada jam yang disebutkan. Saya sudah baca laporan dia (MS)," katanya.
Edi mengatakan laporan MS ke polisi tidak dapat logis.
Ia mengatakan selama gotong-royong MS dalam keadaan aman dan terlihat senyum.