News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

LRT Bandara ke Kuta akan Dibangun di Bawah Tanah

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rangkaian Kereta LRT Velodrome saat melintas dijalur rel terpadu, Jakarta Timur, Minggu (1/12/2019). Moda transportasi massal lintas rel terpadu atau light rail transit (LRT) Jakarta rute Velodrome - Kelapa Gading mulai beroperasi secara komersial mulai Minggu (1/12/2019) ini.Tarif yang diberlakukan untuk satu kali perjalanan Rp 5.000, sesuai ketentuan Peraturan Gubernur Nomor 34 Tahun 2019 tentang Tarif Angkutan Perkeretaapian MRT dan LRT. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

Laporan Wartawan Tribun Bali Wema Satya Dinata


TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR-
Pembangunan Light Rapid Transit (LRT) atau lintas rel terpadu dari Bandara I Gusti Ngurah Rai ke Kuta segera akan direalisasikan usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Angkasa Pura (AP) 1 dengan PT Nindya Karya (Persero) menggandeng Korea National Railway Authority (KRNA) sebagai penyandang dana dan penyedia teknologi.

Ketiga Perusahaan ini akan membentuk konsorsium untuk membangun shuttle train dari Bandara ke properti PT AP 1 yang berlokasi di Depan Hotel Golden Tulip Jineng (Sunset Road, dekat Patung Dewa Ruci).

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali I Gede Wayan Samsi Gunarta dalam siaran persnya mengatakan shuttle ini direncanakan akan melintas di bawah tanah melalui Kuta dengan panjang lintasan sekitar 5.4 kilometer.

Di depan Hotel Golden Tulip Jineng, PT AP 1 berencana membangun gedung yang akan digunakan sebagai area city check in.

Baca: Tiap Hari Jumlah Penumpang LRT Capai 8.000-10.000 Orang

Baca: Seperti di Australia dan Jepang, Pemerintah RI Kaji Penggunaan Angkutan O-Bahn

Baca: Kasus Sabang, KPK Blokir Rekening PT Nindya Karya Rp 44 miliar

Lokasi ini akan terkoneksi langsung dengan Kereta ringan atau Autonomous Rail Transit (ART) yang dipersiapkan PT KAI untuk melayani dari kota ke Sanur.

“LRT belum ada proses permohonan persetujuan secara resmi tetapi rencana ini sudah dikonsultasikan kesesuaiannya dengan rencana induk daerah dan nasional kepada kami,” kata Samsi, Jumat (24/1/2020).

LRT ini direncanakan akan menyusuri sisi barat menuju Legian, Seminyak, Canggu, Puspem Badung, dan berakhir di Mengwi.

Dikatakannya lintasan ini merupakan usulan dari Pemkab Badung.

Pemkab Badung selanjutnya menginginkan LRT ini dapat diteruskan hingga ke Ubud.

“Ini sedang kami telaah integrasinya dengan rencana KA penghubung Denpasar-Buleleng,” ujarnya.

Proses berikutnya adalah pihak AP1-NK-KRNA akan menghadap Gubernur Bali, Wayan Koster untuk menyampaikan rencana tersebut.

Di sisi lain pada sisi Timur, dari Jineng akan mengarah ke Imam Bonjol-Teuku Umar-Renon-Sanur sedang dilakukan studi lintasan ART oleh PT KAI sekaligus dalam proses penyusunan Feasibility Study (FS).

PT KAI kini sudah mendapatkan persetujuan prinsip dari Gubernur Bali untuk menyusun FS yang akan diajukan kembali untuk usulan trase.

“Kemungkinan PT KAI merencanakan bekerjasama dengan China Railway Rollingstock Corporations (CRRC, sebagai penyedia teknologi). Tapi Mereka belum merampungkan konsorsium karena menunggu FS selesai,” terangny

Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul LRT Bandara ke Kuta Sepanjang 5,4 Kilometer Akan Dirancang di Bawah Tanah, Ini Rencana Rutenya

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini