TRIBUNNEWS.COM - Pakar Telematika, Roy Suryo menanggapi penetapan tersangka pada petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana, Nasri Banks, dan Raden Ratnaningrum.
Roy Suryo mengatakan, sebelumnya Edi Raharjo alias Rangga Sasana pernah mengancam Kapolri hingga Presiden Jokowi.
Hal itu disampaikan oleh Roy Suryo dalam cuitan di akun Twitter pribadinya @KRMTRoySuryo2, Selasa (28/1/2020).
"Meski sekarang sudah ditetapkan jadi tersangka, namun sebelumnya Si "LetJend NATO" RS alias EDI RAHARJO ini mengancam2 banyak orang, Mulai dari Kapolri sampai Presiden @jokowi"
"Salahsatu yg diancam yakni Mas Dedi Corbuzier memaparkan di PodCastnya," tulis Roy Suryo, Selasa.
Dalam cuitan sebelumnya, Roy Suryo menyampaikan apresiasi kepada polisi atas penetapan tersangka petinggi Sunda Empire.
Ia menyampaikan, sebelumnya pihak kepolisian telah berhasil mengamankan raja dan ratu Keraton Agung Sejagat.
"Setelah Polda Jateng & DIY tegas terhadap "Kraton Agung Sejagad", kini Polda Jabar & MetroJaya sudah menetapkan 3 Petinggi Sunda Empire sebagai tersangka."
"Mulai dari Wayang2-nya, kita tunggu sampai Dalang-nya. AMBYAR", tulis Roy Suryo dalam akun Twitter @KRMTRoySuryo2, Selasa (28/1/2020).
Laporan Roy Suryo
Diketahui, pakar telematika, Roy Suryo, sempat melaporkan petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana, atas dugaan penyebaran berita bohong dan pencemaran nama baik.
Roy Suryo merasa kecewa saat Rangga Sasana menyebut dirinya tak mengerti sejarah.
Hal itu disampaikan oleh petinggi Sunda Empire saat menjadi bintang tamu di acara talkshow stasiun televisi swasta.
Laporan Roy Suryo tersebut terdaftar di Polda Metro Jaya pada Jumat (24/1/2020).
"Yang bersangkutan malah mengatakan secara langsung kalau saya salah, tidak mengerti sejarah."
"Dia menuduh saya enggak mengerti sejarah," kata Roy di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (24/1/2020), dikutip dari Kompas.com.
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga tersebut juga membuat laporan adanya dugaan penyebaran berita bohong karena diduga mengubah informasi di Wikipedia.
Roy Suryo menduga, ada pihak yang menulis di Wikipedia bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), berdiri di Lembang, Bandung.
"IP anonim itu merujuk ke Sunda Empire. Dia secara kasar dan tidak ilmiah telah mengubah sejarah melalui Wikipedia," kata dia.
Roy Suryo menyebut, Rangga Sasana adalah orang yang sering menyampaikan pernyataan 'ngawur' tentang Sunda Empire.
Sehingga, dirinya melapor karena tidak ada orang lain yang membuat laporan.
"Saya merasa perlu melaporkan Rangga ini karena tak satu orang pun mengambil tindakan tegas atas aksi ngawur yang dilakukannya," kata Suryo saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (24/1/2020).
Bahkan, Roy juga menyebut Rangga Sasana telah menyebarkan pernyataan yang menyesatkan dan berbahaya bagi generasi muda.
"Yang dia lakukan itu menyesatkan, merusak nilai sejarah, merusak generasi muda yang tidak tahu," ujarnya.
Ia enggan menyampaikan secara detail mengenai jenis kejahatan dan barang bukti yang telah dikumpulkan untuk melaporkan Rangga Sasana.
"Intinya siang ini saya akan berkonsultasi dulu dengan penyidik Polda Metro Jaya, supaya tahu pasal apa saja yang bisa menjerat Rangga," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Lusius Genik) (Kompas.com/Rindi Nuris Velarosdela)