News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jadi Kurir Sabu dan Ekstasi, Warga Jalan GP Aceh Pidie Tewas Ditembak Polisi di Medan

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Satres Narkoba Polrestabes Medan berhasil meringkus sembilan tersangka narkotika jenis sabu seberat 10,1 kg dan 5,5 ribu ekstasi dari 4 jaringan. Dimana satu diantaranya ditembak mati petugas di daerah Simalingkar B.

Laporan Wartawan Tribun Medan Victory Arrival Hutauruk

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -  Muhammad Yusuf (20) yang merupakan warga Jalan GP Aceh Pidie tewas ditembak polisi.

Kurir ini ditembak mati petugas Satres Narkoba Polrestabes Medan.

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Jhonny Edizon Isir mengatakan, tersangka terlibat dalam peredaran sabu 2 kg dan 5000 pil ekstasi.

"Tersangka merupakan residivis. Posisi kurir ini sangat vital dalam jaringan narkotika," tuturnya saat konferensi pers, Senin (3/2/2020) di RS Bhayangkara Medan.

"Kita berhasil menangkap 9 tersangka kasus tindak pidana narkotika, dimana satu dari sembilan tersangka tersebut kita beri tindakan tegas karena berusaha melawan petugas dan mencoba melarikan diri saat dilakukan pengembangan," tambah Isir.

Baca: Polisi Ungkap Modus Baru Pengedar Narkoba Sabu Cair Disembunyikan di Mainan Anak

Baca: Polisi Tembak Mati Kurir Narkoba di Medan, 8 Lainnya Diringkus Tanpa Perlawanan

Baca: Gara-gara Cekcok Dengan Narapidana di Medsos, Indra Tewas Dihabisi Ayah dan Anak Keluarga Sang Napi

Isir menyebutkan bahwa tindakan tegas tersebut dilakukan petugas Satres Narkoba di daerah Simalingkar B dekat dengan Kebun Binatang Medan, Medan Tuntungan.

Edizon membeberkan bahwa peran dari MZ sangat penting dalam peredaran 5.500 butir ekstasi sebagai kurir yang sudah beberapa kali beraksi.

"Perannya MY dia sangat penting dalam proses ini salah satunya dia jadi kurir berulang kali, kedapatan membawa barang dan merupakan bagian dari jaringan," jelasnya.

Lebih lanjut ia menyebutkan bahwa tidak ada petugas yang terluka saat dilakukan penangkapan.

"Syukur tidak ada, namun hanya perlawanan sikit aja biasa itu," jelasnya.

Polrestabes Medan berhasil meringkus 9 tersangka kasus narkotika sabu 10,1 kg + 5500 dalam operasi Antik Toba Satres Narkoba, dimana satu tersangka ditembak mati.

Sayed Abdilah (23) alamat Jalan Sei Blutu Medan (500 butir pil ekstasi).

Jaringan kedua, Ardianto als Codet (35) alamat Jalan Karya Medan (2 kg sabu), ketiga Fera Feri (33) alamat Jalan Kelambir Medan (2 kg sabu).

Jaringan keempat Zulkifli (38) alamat Jalan Juntak Medan, Henny Ramadhan (40) alamat Jalan Perjuangan Medan (2 kg sabu) dan satu yang ditembak mati Muhammad Yusuf (20) alamat Jalan GP Aceh Pidie ( 2kg + 5000 ekstasi).

Baca: Hanya Gara-gara Saling Ejek di Facebook, Bapak Sampai Bantu Anaknya Aniaya Korban Hingga Tewas.

Baca: Pengakuan Gadis yang Dirampok & Disekap di Rumahnya di Medan, Apa Kabar Kasusnya Kini?

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Jhonny Edizon Isir menjelaskan penangkapan seluruh tersangka tersebut dilakukan dalam waktu 27 Januari hingga 2 Februari (1 minggu).

"Jadi tujuh hari ini total ada empat kelompok jaringan dengan jumlah tersangka 9. Dimana total barang bukti sekitar 10.100 gram narkotika sabu dan 5.500 butir ekstasi."

"Satu diantaranya MY dilakukan tindakan tegas terukur karena melawan petugas dan berusaha melarikan diri ketika dilakukan pengembangan," jelas Isir.

Ia menjelaskan bahwa keempat jaringan tersebut ada yang dari Jaringan internasional yang akan dipasarkan ke Kota Medan.

"Ini mau dijual atau dipasarkan di wilayah kota Medan, ada jaringan internasional. Berdasarkan data preferensi yang ada ini dari Malaysia itu ada 4 tersangka. Lalu ada kelompok Aceh dan ada juga yang dari Tanjungbalai. Mereka ini dari Jalur laut namun yg kita tangkap di jalur darat yang akan disebarkan di wilayah kota Medan," tutur Isir.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa peran dari kedelapan tersangka berbeda-beda mulai dari kurir hingga pengedar.

"Perannya ada bermacam-macam ada yang membawa, ada yang kurir ada yang penunggu barang dan ada pengedar," katanya.

"Posisi kurir ini vital dalam jaringan narkotika. Sudah lebih dari dua atau tiga kali beraksi para tersangka," tuturnya.

Isir menegaskan bahwa pihaknya terus mendalami keempat jaringan ini hingga bisa tuntas.

"Kami dalam hal ini kita komitment untuk melakukan tindakan dan pencegahan dalam penyebaran tindak pidana narkotika. Karena ini salah satu extra ordinary criminal crime. Untuk yang di Indonesia saja ada yang didalami untuk jaringan di atas," tegasnya (vic/tribunmedan.com)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Perjalanan Muhammad Yusuf Kurir Sabu Asal Aceh Berakhir Ditembak Mati Polisi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini