Gadis Jeneponto Bunuh Diri karena Lamaran Kekasih Ditolak
Sebelumnya, di Jeneponto juga pernah heboh kasus bunuh diri.
Sungguh malang nasib perempuan berinisial C (31) asal Kecamatan Bangkala Barat, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan Juli 2019 lalu.
Gegara patah hati, karena lamaran kekasihnya Ramli (37) ditolak keluarganya sendiri, perempuan 31 tahun itu memutuskan mengakhiri hidupnya.
Wanita C ditemukan meninggal dunia di rumah Ramli setelah sempat Silariang atau kawin lari dan tinggal di Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Jeneponto.
Menanggapi kejadian itu, psikolog yang juga dosen di Fakultas Psikologi Universitas Bosowa, Titin Florentina P mengatakan, fenomena bunuh diri ada beberapa macam pemicunya.
"Dalam kasus ini usianya (C) sudah 30-an, seharusnya cara berfikirnya sudah matang, sudah dewasa awal," kata Titin.
"Cara berfikirnya harusnya sudah mampu menyelesaikan berbagai masalah dengan baik . Tapi kenyataannya dia memilih mengakhiri hidup, berarti memang konsep dirinya menurun," kata Titin.
Baca: Video Call Mahasiswa Unesa di Wuhan China soal Virus Corona: Lebih Baik Terus di Dalam Kamar
Baca: Pria Tewas Tergantung, Keluarga Tak Bersedia Jenazah Korban Diautopsi
Baca: BREAKING NEWS: Manajer Perusahaan Ditemukan Tewas Tergantung di Kantornya
Menurut Titin, bisa saja C merasa tidak berharga, tidak bahagia dengan masalah hubungan asmaranya, termasuk hubungan keluarga.
"Kita juga harus lihat keperibadian yang bersangkutan, apakah dia memang orang yang sulit mengungkapkan perasaanya, atau tak mau bertanya ke pihak lain," ujarnya.
"Kalau dalam psikologi faktor ini bisa disebut depresi atau gangguan mood," jelasnya.
Lanjut Titin, depresi juga bisa disebabkan berbagai faktor, bisa bawaan, lingkungan, atau pola asuh.
"Jadi tampaknya yang bersangkutan kehilangan motivasi untuk bisa menyelesaikan masalahnya.," ujarnya.
"Seandainya mungkin bisa bersabar dan menyampaikan perasaan, keinginan, dan harapan ke keluarganya, saya fikir pasti ada jalan, tapi dia lebih memilih akhiri hidup," sebutnya.