TRIBUNNEWS.COM - Korban demam berdarah (DBD) asal Nuaria, Desa Detubunga, Kecamatan Tanawawo, Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Feradensia Akulia Trifena(12) dirujuk dalam kondisi shok dari Puskesmas Wolofeo.
“Korban meninggal dunia sampai saat ini ada tiga orang. Dua orang meninggal sebelum ditetapkan status KLB DBD, dan satu orang setelah penetapan KLB DBD,” kata Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus, Rabu (5/2/2020) pagi di Maumere.
Ia menjelaskan, korban dirujuk Jumat (31/1/2020) dalam kondisi shok. Petugas kesehatan di RS St.Elisabeth Lela, lanjut Petrus telah memberikan pelayanan maksimal, meski nyawanya tidak tertolong.
Petrus menegaskan, kematian akibat DBD yang menimpa korban ketiga bukan karena kecolongan petugas kesehatan di Puskesmas Wolofeo.
Ia menduga orangtuanya kurang memahami kondisi anak, ketika telah terserang DBD masih tampak beraktivitas bermain dan lain sebagainya.